Ribuan Warga Badui “Turun Gunung” Rayakan Seba

seba
(Antara)

Bagikan

LEBAK,TM.ID: Ribuan warga Badui Luar dan Badui Dalam “turun gunung” merayakan tradisi Seba di Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jumat (28/4/2023|), sebagai ungkapan syukur selama setahun mengelola usaha pertanian ladang.

“Kami sebagai warga Badui Luar tentu merasa senang bisa merayakan Seba atau kunjungan untuk silaturahmi bersama kepala daerah (bupati dan gubernur, red.) dan aparat hukum,” kata Sangsang (45), seorang warga Badui, saat ditemui di Pendopo Pemkab Lebak, Jumat (28/4/2023).

Perayaan Seba bagi warga Badui merupakan upacara sakral yang harus dilaksanakan masyarakat adat dengan membawa hasil pertanian untuk diserahkan kepada kepala daerah, sebagai ungkapan syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Komoditas pertanian ladang itu antara lain beras huma, pisang, gula aren, kue laksa, dan petai.

“Kami wajib melaksanakan perayaan Seba setahun sekali dan jika tidak dilaksanakan dikhawatirkan terkena musibah,” kata dia.

Ia mengaku sudah10 tahun mengikuti upacara perayaan Seba di Pemerintahan Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.

Warga Badui lainnya, Antawi (40) yang bersama putranya, Saiman (7), ikut upacara itu, mengaku senang bisa mengikuti perayaan Seba dan bersilaturahim dengan Bupati Lebak serta Gubernur Banten.

“Kami wajib menjalin silaturahmi, seperti apa yang dicontohkan oleh tetua adat sebelumnya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan,” katanya.
Warga Badui Dalam dari Kampung Cibeo, Karnaen (50), mengaku mengikuti tradisi Seba bagaikan suatu kewajiban karena bisa terjalin maupun berkomunikasi dengan baik dan positif antara masyarakat Badui dan pemerintah daerah setempat.

Makna tradisi Seba, katanya, aspirasi masyarakat Badui selama kehidupan setahun terakhir bisa dilaporkan kepada kepala pemerintahan dan penegak hukum, baik kepolisian, pengadilan, maupun kejaksaan.

Ia mencontohkan jika wilayah kawasan hak tanah ulayat adat Badui dilakukan perusakan dengan menebang pohon dan eksploitasi pertambangan yang bisa menimbulkan bencana alam dilakukan orang luar Badui, maka bisa dilaporkan kepada bupati dan aparat penegak hukum agar diproses secara hukum.

“Kami melihat perayaan Seba itu penting demi perlindungan masyarakat Badui,” kata dia.

Ia mengaku dalam tradisi itu, warga berjalan kaki dari rumah ke Pendopo Pemkab Lebak sejauh 60 kilometer.

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan masyarakat Badui yang tahun ini merayakan upacara adat Seba berjumlah 1.200 orang, terdiri atas Badui Dalam dengan kekhasan berpakaian putih, celana putih, dan lomar atau kain penutup kepala yang juga berwarna putih.

Masyarakat Badui Dalam yang tersebar di Kampung Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik hingga saat ini masih kuat menghidupi adat setempat. Mereka berpergian ke manapun berjalan kaki dan dilarang naik kendaraan.

Masyarakat Badui Luar dengan kekhasan pakaian hitam, celana hitam, dan lomar berwarna biru menerima modernisasi, antara lain boleh menggunakan kemajuan sarana digital dan internet melalui telepon pintar sehingga bisa berkomunikasi melalui media sosial. Warga Badui Luar ke manapun berpergian dibolehkan menggunakan angkutan, mobil, dan sepeda motor.

“Kami tahun ini menggelar Seba Gede atau kunjungan besar hingga 1.200 orang dan berharap berjalan lancar dan sukses,” katanya.

Ia mengatakan perayaan tradisi Seba puncak dari rangkaian adat masyarakat Badui setelah menjalani tradisi Kawalu, berupa puasa selama tiga bulan.

“Dengan Seba Badui itu tentu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai-nilai toleransi, di mana bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial, dan agama,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan pihaknya menargetkan 30 ribu wisatawan domestik dan mancanegara pada perayaan Seba selama 27-30 April 2023 di Pendopo Lebak dan Alun-Alun Utara Multatuli Rangkasbitung.

Selain itu, para wisatawan dapat melihat pameran produk UMKM masyarakat Badui.

“Kami menggelar gerai pameran itu bagian promosi produk-produk masyarakat Badui, sehingga dapat meningkatkan omzet pendapatan ekonomi mereka,” katanya.

BACA JUGA: Wali Kota: ASN Surabaya Bekerja Dari Mana Saja di 2024

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kesenian Gembyung Subang - YouTube Kebudayaan Subang
Kesenian Gembyung: Warisan Budaya Tradisional Kabupaten Subang
Tasikmalaya Sandal Tarumpah
Keren! Tasikmalaya Punya Sandal Tarumpah
Fakta unik domba
Domba Hewan Mudah Ditipu, Gini Kata Dosen IPB!
Agnez Mo
Agnez Mo Trending di Media Sosial, Netizen Rindu Lagu Ballad Karya Sang Diva
Film Netflix
5 Rekomendasi Film Netflix, Kamu Pasti Penasaran!
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Tanggul Jebol, Ribuan Makam di TPU Bojongsoang Kabupaten Bandung Terendam Banjir

4

Inflasi Kota Bandung Hingga 10 Persen Akibat Lonjakan Harga Jelang Ramadan

5

Gubernur Dedi Mulyadi Perjuangkan Nasib Siswa yang Gagal Ikuti SNBP Akibat Kelalaian Sekolah
Headline
Peluncuran Bank Emas Prabowo
Peluncuran Bank Emas, Prabowo: Pertama dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Anto Boyratan
Ukir Sejarah! Anto Boyratan Jadi Atlet Indonesia Pertama di Liga Basket Australia
BPBD Kabupaten Bandung, banjir
BPBD Kabupaten Bandung: Tanggul Jebol Sungai Cikapundung Kolot Genangi Ribuan Rumah Warga
Sampah Penuhi Sungai Citarum Kiriman dari Kota dan Kabupaten Bandung
BBWS Sebut Sampah Penuhi Citarum Kiriman Kota dan Kabupaten Bandung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.