BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Merespon salah satu tuntutan demo pengemudi Ojek Online (Ojol), Grab menyampaikan akan tetap mempertahankan struktur komisi 20 persen dan menilai aspirasi driver terkait potongan komisi di aplikasi maksimal 10 persen masih perlu dikaji secara menyeluruh.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyampaikan terdapat sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan. Aspek tersebut termasuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan pendapatan mitra, keterjangkauan layanan bagi konsumen, dan biaya operasional platform.
“Struktur komisi saat ini masih memiliki banyak tantangan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Komisi ini bukan angka semata, tetapi cerminan dari investasi berkelanjutan kami dalam teknologi, perlindungan mitra, dan layanan pelanggan yang andal,” kata Tirza dalam keterangannya di Jakarta, melansir, Rabu (17/9/2025).
Ia mengungkap bahwa wacana potongan komisi aplikasi perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional karena pengguna maupun mitra pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam.
Baca Juga:
Ribuan Ojol Besok Geruduk DPR, Bawa Tuntutan Ini!
Media Asing Soroti Demo Ojol Hari Ini, Minta Menhub Dicopot!
Tirza tidak menampik bahwa saat ini tersedia berbagai platform layanan di pasar, termasuk yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20 persen.
Dirinya mengungkap bahwa setiap mitra pengemudi memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.
“Grab percaya bahwa dalam lanskap tersebut, kualitas layanan, keberlanjutan dukungan, dan komitmen terhadap kesejahteraan mitra akan menjadi faktor pembeda yang utama,” ujar dia.
Dengan sejumlah pertimbangan, Grab memutuskan untuk mempertahankan struktur komisi sebesar 20 persen untuk menjaga keberlangsungan layanan yang andal, kompetitif, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi seluruh pihak dalam ekosistem termasuk mitra, pengguna, dan masyarakat secara lebih luas.
Triza menymapiakan, diturunkannya struktur komisi secara signifikan akan berdampak terhadap mitra pengemudi yang selama ini menerima dukungan, insentif, dan perlindungan menyeluruh.
“Dampaknya bukan hanya pada kualitas layanan, tetapi juga dukungan operasional terhadap mitra pengemudi dan keberlangsungan seluruh ekosistem yang melibatkan jutaan orang di dalamnya,” jelas Tirza.
(Raidi/Budis)