BANDUNG,TM.ID: Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara Nengsih memastikan, beras di tingkat retail sudah mulai tersedia dengan adanya relaksasi harga eceran (HET).
“Harga beras kan ada yang menurun ada juga yang belum bergerak. Kita tahu ada relaksasi HET sehingga lebih mudah bergerak walaupun sangat singkat dua pekan, sangat bisa untuk ritel bergerak lebih leluasa,” kata Noneng di Bandung, Rabu (20/3/2024).
Noneng menyebutkan, harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sekitar Rp10.500 per kilogram, beras medium dipasaran sekitar Rp14 ribu perkilogram, dan untuk beras premium Rp16 ribu per kilogram.
“Sekarang harganya menurun, namun ada juga yang masih cukup tinggi. Di beberapa tempat masuk panen tapi belum panen raya,” ujar Noneng.
BACA JUGA: Jokowi Setuju Kenaikan HET Beras Premium Diperpanjang hingga April 2024
Diketahui, kebijakan relaksasi HET beras premium diberlakukan pada 10 Maret-23 Maret lalu, lewat kebijakan ini, HET disesuaikan menjadi adanya selisih lebih Rp1.000 per kilogram (kg) dibandingkan HET sebelumnya.
Sedangkan untuk beras SPHP dari Bulog, lanjut Noneng, stoknya mencapai 90 ribu ton, sehingga di sebagian besar ritel telah tersedia beras jenis tersebut.
“Sudah ada transaksi seperti di Yogya 1.000 ton pesannya walaupun mungkin sekarang yang terpenuhi belum semuanya. Borma juga 500-600 ton,” tukasnya.
(Budis)