BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah mengakui bahwa pihaknya kecolongan mengundang akademisi berlatarbelakang zionis Israel, Peter Berkowitz yang merupakan Peneliti Senior Tad and Dianne Taube di Hoover Institution Standford University.
Ia secara tegas menyampaikan, bahwa UI mendukung penuh kemerdekaan rakyat Palestina dari penjajahan zionis Israel.
“Itu kita kecolongan ya, kita menegaskan bahwa kita mendukung penuh kemerdekaan Palestina seandainya kita dapat informasi urusan zionis sebelum acara tentunya kita delete dari acara,” kata Heri, Senin (25/8/2025).
“Jadi konsep awalnya sebagai riset university ada narasumber dari universitas terkemuka di dunia Stanford, MIT, akademisi dan praktisi sesimpel itu tadinya dan kita tidak menduga bahwa yang bersangkutan zionis,” tambahnya.
Heri juga menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan tersebut. Ia akan menemui langsung Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun untuk mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
“Ya tentunya kami menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan ini, dan kita menegaskan bahwa kita mendukung penuh kemerdekaan dari Palestina, setelah ini saya akan menemui Duta Besar Palestina dan semua aspirasi akan kita dengarkan pada dasarnya kemarin itu kecelakaan. Tapi, intinya Universitas Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina,” ujarnya.
Baca Juga:
Revisi Buku Sejarah Indonesia Siap Diluncurkan di Momen HUT ke-80 RI
Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Dipulangkan dari Karantina Usai Kibarkan Bendera Israel
Lebih lanjut, Heri juga memperketat agar selalu mengecek latarbelakang narasumber agar tetap memperhatikan sensitivitas dengan masyarakat di Indonesia.
“Betul sekarang kita akan selalu mengecek background narasumber yang direkomendasikan dengan lebih ketat dan tetap memperhatikan sensitivitas yang terkait dengan kontekstual dan isu terkini,” katanya.
Sekedar informasi, dalam salah satu akun X Peter disebut sebagai zionis dan pembela Israel. Peter keturunan Yahudi yang sering menyatakan dukungan kepada Israel.
Bentuk dukungan itu disampaikan dalam buku maupun artikel, salah satu buku berjudul Israel and The Struggle Over the International Law of War yang diterbitkan 2012 silam.
(Anisa Kholifatul Jannah)