BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Suswono dapat dukungan maju sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta. Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS ini diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus bersama calon gubernur Ridwan Kamil.
Nama Suswono tiba-tiba muncul setelah PKS mengalami kebuntuan dalam menjalani kesepakatan dengan PKB dan Partai Nasdem saat ingin mengusung Anies Baswedan. Saat itu, PKS ingin mendapat kursi cawagub dengan mengajukan nama kadernya, Sohibul Iman.
Saat pindah ke KIM Plus, PKS dipastikan mendapat kursi cawagub. Akan tetapi, koalisi pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024 tersebut menunjuk Suswono. Bukan Sohibul Iman atau pun Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
“Ya tentunya namanya orang sudah berpasangan. Sebelum menentukan pasangan kan pasti ada analisa-analisa politik,” kata Sekjen Partai Golkar yang juga anggota KIM Plus, Loderijk Freidrich Paulus, Senin (19/8/2024).
“Artinya kalau pasangan terbentuk, pasti dong punya nilai-nilai optimis. Optimis artinya apa? Optimisnya menang. Menang.”
Jejak Karier
Suswono adalah dosen di sejumlah universitas kawasan Bogor seperti IPB, Universitas Ibnu Khaldun, dan Madrasah Aliyah Negeri. Dia menempuh tiga strata di IPB sebelum menjadi tenaga ahli Menteri Kehutanan.
Dia kemudian masuk ke dunia politik dengan bergabung dengan PKS. Awalnya, dia adalah salah satu kader PKS yang jadi anggota DPR pada periode 2004-2009.
Suswono kemudian masuk ke Kabinet Indonesia Bersatu jilid II pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. Dia saat itu dilantik dan menjabat sebagai Menteri Pertanian pada 2009-2014.
Setelah keluar dari kabinet, karir politik Suswono tak cemerlang. Hal ini mungkin berkaitan dengan namanya yang kerap terseret sejumlah kasus korupsi di kementerian pertanian.
Salah satu imbasnya, Suswono bahkan kalah saat maju sebagai calon bupati Brebes pada Pilkada 2017. Dia dikalahkan pasangan Idza Priyanti dan Narjo.
Namanya di Kasus-kasus Korupsi
Suswono pernah beberapa kali diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Kasus ini mendapat sorotan karena menjerat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan orang kepercayaannya Ahmad Fatonah.
Meski tidak terbukti, KPK sempat mengungkap Suswono terlibat dalam pertemuan dengan Luthfi dan PT Indoguna. Sebagai menteri, dia juga dianggap memiliki kewenangan untuk menetapkan perusahaan yang jadi pemenang atau pemegang hak kuota impor daging sapi.
Tidak hanya di KPK, Suswono juga tercatat pernah menjadi saksi dalam kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung.
Dia tercatat sebagai saksi dalam kasus korupsi proyek penyaluran bibit tanaman hibrida 2008-2012 di Kementerian Pertanian. Dalam pemeriksaan, Suswono digali soal program benih bersubsidi, cadangan benih nasional, hingga bantuan langsung benih unggul.
Hingga lengser, Suswono pun tak dijerat sebagai tersangka kasus korupsi miliar rupiah yang memiliki modus penggelembungan anggaran dari proyek program pembibitan tanaman hibrida di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BACA JUGA: KIM Plus Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono Maju Pilgub Jakarta
Satu kasus lainnya, kader PKS ini juga pernah jadi saksi kasus program revitalisasi sistem komunikasi radio terpadu di Kementerian Kehutanan. Hal ini berkaitan dengan dugaan pemberian gratifikasi kepada Suswono yang saat itu menjabat sebagai anggota DPR di Komisi IV.
Saat diperiksa, Suswono mengakui pernah menerima uang senilai Rp50 juta dan US$2.000. Akan tetapi, seluruh uang tersebut telah dikembalikan kepada ketua Komisi IV.
(Kaje/Budis)