Ramalan BMKG Tentang Puncak Musim Hujan di Bulan Februari

Penulis: Rizky

Ilustrasi ramalan cuaca hujan BMKG. (Foto:
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Musim penghujan mengalami puncaknya diprediksi bakal terjadi pada bulan Februari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut, pembentukan awan hujan pada periode ini dianggap berskala massif.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menuturkan bahwa saat ini berdasarkan data yang dihimpun, pada periode bulan tersebut, puncak musim penghujan masih terjadi di wilayah Jawa Barat dan Bandung Raya.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Wilayah Ini Terancam Panas Tanpa Hujan Berkepanjangan

“Masih dalam periode puncak musim hujan. Untuk kelembaban udara cukup lembab, labil kemudian juga untuk suhu permukaan air laut hangat. Proses pembentukan awan awan hujan di Jabar dan Bandung Raya sangat signifikan,” kata Rahayu, Kamis (15/2/2024)

Sementara itu, berdasarkan pantauan BMKG Bandung, terkait suhu udara relatif aman. Menurutnya, suhu udara masih dalam range normal di bulan Februari.

Adapun untuk minimum suhunya berada di 20 derajat celcius, lalu maksimum di antara 29 hingga 30 derajat. Pihaknya memperkirakan, curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat lalu disertai petir kilat dan angin kencang, bakal terus berlangsung hingga bulan Maret.

Rahayu mengimbau, kepada masyarakat khususnya Bandung Raya umumnya Jawa Barat untuk waspada terhadap kondisi cuaca tersebut.

“Terutama terjadi di antara siang. Kemudian sore dan malam hari di bagian Jabar termasuk Bandung Raya. Jadi untuk pembentukan hujan ini kan dipengaruhi oleh banyak faktor jadi untuk pagi harinya itu terjadi penguapan atau evaporasi,” ucapnya

“Artinya matahari bersinar terang kemudian terjadi pembentukan awan awan hujan. Di sekitar pukul 11 atau 12 siang ini, awan awan jenuh baru turun hujan. Biasanya di siang ke sore dan biasanya hujannya disertai sengan petir kilat seperti hari ini. Disertai dengan angin,” tambah Rahayu.

Tak hanya itu, intensitas curah hujan yang tinggi, Rahayu menjelaskan, ada potensi bencana lain. Diantaranya berupa dampak bencana hidrometeologi seperti genangan, banjir, longsor ataupun angin kencang hingga pohon tumbang kemudian jalanan yang licin.

BACA JUGA: Jokowi Dihujani Petisi Kampus, PDIP: Baiknya Autokritik!

“Jangan lupa untuk (masyarakat) berlindung di tempat aman, kalau bisa di dalam ruangan jika terjadi cuaca ekstrem. Jadi jangan memaksakan di luar ruangan apalagi di lapangan terbuka di bawah pohon rindang,” imbuhnya.

Laporan Wartawan Kota Bandung: Rizky Iman/Masnur

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

2

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

3

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

4

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

5

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.