Putra Nababan Kritik PHK Karyawan TVRI dan RRI: Efisiensi Tak Tepat Sasaran

Penulis: hafidah

Putra Nababan
Putra Nababan buka suara soal efisiensi (Instagram/@putranababan74)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Putra Nababan, dalam rapat DPR RI Komisi VII, mengungkapkan keberatannya terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawan kontributor TVRI dan RRI akibat efisiensi anggaran. Ia menilai kebijakan tersebut tidak tepat guna dan tidak manusiawi, berbeda dengan langkah efisiensi yang pernah ada pada masa krisis moneter 1998.

Putra Nababan menceritakan pengalamannya pada 1998 saat menjabat sebagai managing editor. Saat krisis moneter, efisiensi anggaran dengan pemotongan dari level pimpinan perusahaan, bukan dari karyawan tingkat bawah.

“Di tahun 98… kami dari redaksi dan direksi itu mengatakan begini ‘lebih baik dipotong dari atas’,” kata putra mengutip dari akun instagram pribadinya pada Sabtu (15/2/2025).

Ia membandingkan kebijakan tersebut dengan situasi saat ini di TVRI dan RRI. Hal ini PHK justru menyasar karyawan kontributor dengan jabatan rendah.

“Kalau dari pimpinan, pasti yang dipotong bisa banyak hal. Tapi, kalau dipotongnya dari bawah, itu apanya yang mau dipotong?” tanyanya retoris.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Putra Nababan (@putranababan74)

BACA JUGA : Sri Mulyani Pastikan Tak Ada PHK dan KIP Kuliah Tak Kena Efisiensi Anggaran

Putra Nababan juga menyoroti risiko pekerjaan kontributor TVRI dan RRI yang bekerja di lapangan tanpa jaminan asuransi.

“Kerja teman-teman kontributor koresponden itu militan dan tanpa asuransi. Saya tahu persis,” tuturnya.

Oleh karena itu, Putra Nababan meminta Komisi VII DPR RI, TVRI, dan RRI untuk meninjau kembali keputusan PHK tersebut. Ia berharap agar prioritas diberikan pada upaya untuk menghindari PHK karyawan.

“Saya minta izin sama pimpinan untuk menegaskan bahwa program prioritas dari 3 lembaga mitra kita ini adalah mengutamakan tidak mem-PHK karyawan dalam bentuk apapun,” tegasnya.

Pernyataan Putra Nababan ini menimbulkan perdebatan publik terkait kebijakan efisiensi anggaran dan perlindungan pekerja di lembaga media publik.

 

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ekspor Pasir Laut
MA Putuskan Larang Kegiatan Ekspor Pasir Laut
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.