BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menorehkan inovasi membanggakan melalui tugas akhir berjudul PULSAR18 (Pulsatile Simulation for Arterial Pressure).
Proyek ini dikembangkan oleh Al Khairy Fairley, Sineka Lintang, dan M. Zhofran Arrafi Anwar di bawah bimbingan dosen Muhammad Shiddiq Sayyid Hashuro, S.T., M.Eng., Ph.D.
PULSAR18 merupakan alat simulasi aliran darah yang dirancang untuk meniru tekanan darah manusia, baik dalam kondisi normal maupun patologis. Perangkat ini hadir sebagai solusi modern untuk pelatihan medis dan penelitian tanpa perlu menggunakan hewan percobaan atau jenazah, menjadikannya lebih etis, ramah lingkungan, dan mudah dibawa ke mana saja.
“Alat ini dirancang untuk mendukung eksperimen riset dan pelatihan medis,” ungkap Sineka Lintang, melansir laman ITB.
Ia mengatakan alat ini dapat merasakan sensasi aliran darah dan denyutan jantung secara nyata.
“Dengan menyambungkan alat medis simulasi ke pompa ini, pengguna dapat merasakan sensasi aliran darah dan denyutan jantung secara nyata,” katanya.
Didukung sistem pompa pulsasi yang dapat diatur, PULSAR18 mampu mensimulasikan detak jantung antara 30 hingga 200 BPM serta tekanan sistolik 70–190 mmHg dan diastolik 40–100 mmHg. Teknologi ini juga dilengkapi antarmuka berbasis Android yang terhubung melalui Bluetooth, sehingga pengguna dapat mengatur parameter simulasi secara praktis dan presisi.
Dengan ukuran hanya 30 x 30 x 30 cm dan berat sekitar 2,5 kg, perangkat ini sangat portabel dan cocok digunakan di berbagai lokasi praktik, mulai dari laboratorium hingga ruang pelatihan medis.
“Selain menyediakan preset, pengguna juga bisa mengatur sendiri denyut jantung maupun bentuk gelombangnya. Jadi, pelatihan bisa disesuaikan dengan kondisi medis yang ingin disimulasikan,” tambah Sineka.
Secara teknis, PULSAR18 dapat mengalirkan cairan dengan viskositas 2 hingga 6 centipoise (cP), kisaran yang mendekati kekentalan darah manusia, melalui selang berdiameter 1 hingga 4 mm. Keakuratan tekanan juga telah diuji menggunakan manometer, dengan hasil pembacaan sensor yang sesuai target simulasi.
Baca Juga:
SGC, Alat Canggih Pengatur CO₂ Karya Mahasiswa ITB untuk Optimalkan Pertumbuhan Tanaman
Pitbull Cruz Juara Interim, Siap Tantang Matias Rebut Sabuk WBC
Inovasi ini tidak hanya menyoroti kemampuan mahasiswa Teknik Elektro ITB dalam merancang solusi teknologi terapan, tetapi juga memperkuat potensi sinergi antara dunia teknik dan kesehatan. Produk ini dinilai memiliki nilai strategis bagi pendidikan kedokteran dan pengembangan riset medis ke depan.
PULSAR18 turut dipamerkan dalam ajang STEI Electrical Engineering Days (EE Days) 2025 yang berlangsung pada 25–26 Juni 2025 di Aula Timur Kampus ITB Ganesha, Bandung.
(Virdiya/Aak)