Profil Perusahaan PT ITSS Morowali, Insiden Kerja Tewaskan 13 Orang

itss morowali (2)
Foto (IMIP)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Tungku di pabrik smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dilaporkan meledak  yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi  Tengah, Minggu (24/12/2023).

Terdapat 35 karyawan menjadi korban di lokasi kejadian, diantaranya sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Profil PT ITSS Morowali

Mengenal lebih dekat dengan PT ITSS, sebelum menjadi pemberitaan karena tragedi tersebut. Perusahaan itu berdiri di kawasan PT Industri Morowali Industrial Park (PT IMIP), yang bergerak di sektor pengolahan mineral logam dan produksi stainles steel.

BACA JUGA: Kemenperin Beharap Hak Karyawan Korban Kebakaran Smelter ITSS Morowali Terpenuhi

Melansir berbagai sumber, perjalanan PT ITSS tidak terlepas dari kemitraan strategis dengan Tsingshan Holding Group Company Limited dan Tsingtuo Group Co. Ltd., dua kekuatan besar dari China. Kolaborasi ini bukan hanya tentang eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga tentang membawa inovasi teknologi pengolahan nikel ke tingkat lebih tinggi.

Pemegang Saham Utama

Penting untuk dicatat bahwa PT IMIP memiliki 10 persen saham di PT ITTS, menjadikannya satu-satunya perusahaan Indonesia yang memiliki kepentingan saham di perusahaan ini. Pemegang saham lainnya termasuk Hanwa Company Limited dan Techonology Group Company Limited, menambahkan dimensi internasional pada struktur kepemilikan perusahaan.

PT ITTS bukan hanya sekadar pemain pasar, tetapi juga kontributor signifikan terhadap industri nikel Indonesia. Dengan kapasitas produksi sekitar satu juta ton nickel pig iron (NPI) setiap tahun, perusahaan ini berperan dalam memenuhi permintaan global akan logam tersebut.

Kawasan industri IMIP menjadi saksi kolaborasi sukses antara Bintang Delapan Group Indonesia dan Tsingshan Steel Group. Dengan tiga unit produksi nickel pig iron (NPI) dan kapasitas tinggi stainless steel, Tsingshan Group memegang posisi sebagai pemimpin global dalam pengolahan nikel.

Selain prestasi produksi, PT ITTS juga memberikan perhatian khusus pada aspek keamanan dan keberlanjutan. Langkah-langkah inovatif yang diambil oleh perusahaan untuk memastikan keberlanjutan operasional mereka mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan.

Meskipun operasionalnya berpusat di Morowali, PT ITTS memilih Jakarta sebagai lokasi kantor pusatnya. Gedung Wisma Mulia, Jakarta Selatan, menjadi pusat strategis di mana keputusan penting diambil, mencerminkan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Tsingshan Group sebagai pemegang kendali utama PT ITTS, membanggakan diri atas penguasaan teknologi pengolahan nikel yang lebih maju dan modern.

 

 

(Saepul/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Laut Indonesia
4 Laut Terdalam Indonesia Ini Akan Buat Anda Tercengang!
Polda Jabar Tolak Gugatan Pegi Setiawan
Polda Jabar Tolak Gugatan Pegi Setiawan
Insiden Pengejaran Mobil Sebabkan Pengendara Motor-Cover
Insiden Pengejaran Mobil Sebabkan Pengendara Motor Tersenggol dan Terjatuh
Koleksi karya Versace
Menilik Koleksi Karya Versace yang Terinspirasi Seni Yunani Kuno!
dirjen aptika pdns
Profil Dirjen Aptika, Mundur dari Tugas dalam Sengkarut Peretasan PDNS
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Aktor Bollywood Selundupkan Hewan Langka Indonesia
Terciduk, Aktor Bollywood Selundupkan Hewan Langka Indonesia
Pembelian LPG 3 Kg Wajib dengan KTP Subsidi LPG 3 Kg
DPR Usulkan Pemberian Subsidi LPG 3 Kg Diganti Uang Tunai
argentina venezuela copa america 2024
Argentina Kandaskan Ekuador, Maju ke Babak Semifinal Copa America 2024 Lewat Adu Penalti
dirut starbuks indonesia
Komisaris dan Dirut Emiten Pengelola Starbucks Indonesia Kompak Mundur