BANDUNG,TM.ID: Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, telah memilih Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, sebagai lokasi kampanye penutup AMIN di pemilu 2024. Alasan pemilihan ini berkaitan erat dengan pembangunan megah tersebut di bawah kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies menyatakan bahwa pemilihan JIS sebagai lokasi kampanye penutup AMIN untuk mengirimkan pesan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar. Bangunan megah ini berdiri tanpa bergantung pada tenaga kerja asing, menegaskan kemampuan dalam negeri untuk menciptakan infrastruktur yang membanggakan.
1. Dibangun di Atas Lahan Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW)
Pembangunan JIS mulai sejak tahun 2008 di lahan bekas Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW), dengan total luas kawasan mencapai 66,6 hektare. Proyek ini mulai atas inisiatif Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo, yang melihat kebutuhan akan sebuah stadion modern untuk mendukung pengembangan olahraga di Jakarta.
2. Pembangunan Bermula 2019 dengan Biaya Rp4 Triliun
Anies Baswedan melanjutkan pembangunan JIS pada tahun 2019 dan menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pelaksana proyek. Dengan melibatkan tiga kontraktor utama, yakni Wika Gedung, PT PP, dan Jaya Konstruksi, proyek ini memakan biaya hingga Rp4 triliun.
BACA JUGA: Tiket Kampanye Akbar Amin Membludak, ini Solusi Kata Kapten Timnas Amin
3. Sertifikasi Green Building Grade Platinum
Jakarta International Stadium memiliki struktur bangunan dengan konsep keberlanjutan (sustainability) dan mendapatkan sertifikat Green Building Grade Platinum. Ini menjadi stadion pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip ramah lingkungan secara menyeluruh.
4. Salah Satu Stadion Terbesar di Asia
Dengan kapasitas mencapai 82 ribu penonton, JIS masuk ke dalam daftar 10 stadion terbesar se-Asia. Keberadaannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jakarta sebagai salah satu stadion terbesar di kawasan ini.
5. Tidak Memiliki Kantong Parkir yang Cukup
Salah satu kritik terhadap JIS adalah keterbatasan fasilitas parkir, hanya mampu menampung 1.200 kendaraan pribadi. Meskipun demikian, Pemerintah DKI Jakarta telah merencanakan pembangunan sistem transportasi terintegrasi untuk memfasilitasi akses ke JIS.
(Kaje/Usk)