BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bahlil Lahadalia, sosok yang terkenal sebagai pengusaha sukses dan Menteri Investasi, kini resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.
Pelantikan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Senin (19/8/2024) ini menandai babak baru dalam perjalanan karir Bahlil di pemerintahan.
Jejak Bahlil Lahadalia di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin diawali dengan dilantik menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Oktober 2019.
Seiring berjalannya pemerintahan, terjadi perubahan nomenklatur dari BPKM menjadi Kementerian Investasi. Sehingga Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BPKM oleh Presiden Jokowi pada (28/4/2021).
Dari Pedagang Kue hingga Pengusaha Sukses
Sebelum sukses di dunia politik dan pemerintahan, Bahlil Lahadalia merupakan seorang pengusaha yang telah malang melintang di berbagai sektor. Mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, (7/8/1976) itu merupakan pemilik PT Rifa Capital yang merupakan Holding Company dari 10 perusahaan lain.
Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) sejak tahun 2003 dan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.
Namun, sebelum meraih kesuksesan, Bahlil pernah merasakan pahitnya perjuangan hidup. Dia pernah berdagang kue dan menjadi sopir angkutan umum untuk membantu perekonomian keluarga. Ayah Bahlil berprofesi sebagai kuli bangunan, sementara ibunya bekerja sebagai tukang cuci.
Sejak sekolah dasar, Bahlil telah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah. Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, dia pernah menjadi sopir angkot.
Usaha kerasnya untuk bersekolah akhirnya terbayarkan, dan dia berhasil melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.
Meniti Karier di Dunia Politik
Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-temannya mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT. Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.
Dia pun aktif di Hipmi dan pernah menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Oleh karenanya, Bahlil diketahui sempat bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Kuat Ketum Golkar
Awalnya Bahlil, yang tercatat sebagai anggota Partai Golkar, digadang-gadang menjadi calon kuat yang bakal menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar.
Posisi Ketum Golkar kosong usai Airlangga secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya melalui keterangan video pada (11/8/2024).
Bahlil resmi jadi ketua umum partai beringin dengan dukungan 37 dari 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar.
Harta Kekayaan Rp 310 Miliar
Bahlil Lahadalia tercatat memiliki total harta kekayaan Rp 310.420.076.693 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ia laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada (1/4/2024), untuk laporan periodik tahun 2023.
Bahlil tercatat memiliki 18 tanah dan bangunan yang mayoritas berada di Jayapura Papua dan sisanya tersebar di Jakarta Selatan, Sragen, dan Gianyar yang diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai total sebesar Rp 291.617.305.000.
Ia juga memiliki dua alat transportasi, yakni Toyota Harier tahun 2007 dan Honda CRV tahun 2010. Selain itu, dia memiliki surat berharga setara Rp 1.612.500.000 dan kas dan setara kas sebesar Rp 17.091.871.693.
BACA JUGA : Bahlil Langsung Dijadikan Ketum Partai Golkar
Bahlil tercatat tidak memiliki utang sehingga total harta kekayaannya sebesar Rp 310.420.076.693.
Informasi di atas merupakan profil dan harta kekayaan dari Bahlil Lahadalia Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM.
(Hafidah Rismayanti/Aak)