BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang pria berinisial FH (25) diduga melakukan percobaan bunuh diri pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di Dusun Ngijo, RT 03, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan dengan memanjat atap rumah sambil membawa senjata tajam jenis parang.
“Pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2025 sekira pukul 10.00 WIB, FH keluar rumah dan mengikuti kegiatan masyarakat karena ada perlombaan dalam rangka hari kemerdekaan RI di kampung,” kata Jeffry dalam keterangannya, Senin (11/8/2025).
Sebelumnya, FH sempat pulang ke rumah dan mengeluh kepada saksi S (59) ia merasa pusing atau sakit kepala. S kemudian melakukan pengobatan tradisional dengan cara kerikan. Usai proses itu, S menyarankan FH untuk beristirahat, namun ia menolak dan justru keluar rumah kembali.
Tak lama kemudian, FH kembali mendatangi rumah dan berbincang dengan saksi M (61) yang saat itu tengah memperbaiki pompa air sumur di rumahnya.
Setelah itu, FH mengambil palu dan obeng, lalu meminta M untuk meninggalkan rumah karena ia berniat mengakhiri hidup dengan melompat ke sumur. Begitu M menjauh, FH langsung melompat ke dalam sumur sedalam ±3 meter dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter.
M kemudian berusaha membujuk FH agar mau naik, sambil meminta S keluar rumah untuk mencari bantuan.
“Selanjutnya pelaku berhasil dibujuk dan naik dari dalam sumur. Namun setelah berhasil naik dari dalam sumur, pelaku selanjutnya mengambil senjata tajam jenis parang dan langsung naik ke atap rumah sambil mengatakan akan bunuh diri,” jelasnya.
Kemudian, polisi berhasil membujuk pelaku untuk turun dari atap rumah.
“Selanjutnya petugas dari Polsek datang dan berhasil membujuk pelaku untuk membuang senjata tajam dan turun dari atap rumah,” sambungnya.
Turun dari Atap Rumah
Usai berhasil turun dari atap, FH meminta diadakan mediasi dengan keluarga dan seorang dukun. Setelah mediasi berlangsung, ia kembali memanjat atap rumah sambil membawa tablet dan melakukan siaran langsung
di Instagram, sambil menyatakan niatnya untuk bunuh diri.
Mengetahui hal tersebut, teman-teman FH mulai dari rekan sekolah hingga kawan kuliahnya berdatangan dan akhirnya berhasil membujuknya untuk turun.
“Setelah pelaku mau turun dari atap selanjutnya pelaku dibujuk untuk mau periksa ke rumah sakit. Kemudian pelaku masuk ke mobil siaga FPRB Bangunharjo dan di bawa ke RS Jiwa di Klaten,” ungkapnya.
Lalu, berdasarkan beberapa catatan pihaknya, FH mengeluh tentang tanah milik keluarga yang disewakan untuk tempat kost. Dia pun tidak ingin tinggal di rumah tersebut dan meminta kepada orang tua agar rumah dan tanah dijual.
“Pelaku mengalami halusinasi bahwa pelaku merasa setiap hari selalu di ikuti dan diawasi oleh banyak orang tetapi tidak tau itu siapa,” jelasnya.
Baca Juga:
Polisi Pastikan Diplomat Arya Daru Meninggal Karena Bunuh Diri
Buntut Kasus Perundungan Siswa Berujung Bunuh Diri, Kepsek SMAN 6 Garut Dipecat!
Ia menambahkan, warga setempat menyebut bahwa nenek dan kakak pelaku juga mengalami gangguan jiwa. Pada saat kejadian, FH berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut..
“Menurut keterangan dari warga setempat bahwa nenek dari pelaku dan kakak dari pelaku tersebut juga mengalami gangguan jiwa,” tambahnya.
(Virdiya/Budis)