Presiden Jokowi Mengaku Belum Nonton Film Dirty Vote

Penulis: Aak

Presiden Jokowi belum nonton film Dirty Vote
Presiden Jokowi beserta Iriana Jokowi menyalurkan hak suaranya di TPS 08, Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat (Foto: Setkab)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Meski dirilisnya film dokumenter Dirty Vote telah mengguncang masa tenang Pemilu 2024, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum menonton.

Film Dirty Vote menarasikan paparan tentang dugaan kecurangan penguasa demi pemenangan calon tertentu pada Pilpres 2024.

Presiden Jokowi menyampaikan pengakuan tersebut seusai melakukan pencoblosan Pemilu 2024 di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2), seperti dilansir Antara.

“Belum,” kata Jokowi, singkat.

Adapun menanggapi soal kecurangan Pemilu, Presiden Jokowi mempersilahkan setiap anggota masyarakat untuk melaporkannya kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Menurut Jokowi, mekanisme pelaporan dan penanganan dugaan pelanggaran pemilu di Indonesia sudah sangat jelas dan harus diikuti seluruh masyarakat.

Ia menyebut, semua hal termasuk Pemilu ini sudah ada mekanismenya sebagaimana diatur dalam undang-undang serta aturan turunannya.

“Semua kan ada mekanismenya. Di lapangan kalau ada kecurangan bisa dilaporkan ke Bawaslu,” tegasnya.

Selain Bawaslu, gugatan dugaan kecurangan pemilu bisa dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGA: Ini Identitas 3 Ahli Hukum Tata Negara di Film Dirty Vote

Dirty Vote

Film dokumenter Dirty Vote diunggah di platform YouTube pada 11 Februari 2024 oleh rumah produksi WatchDoc, pada hari pertama hari tenang Pemilu 2024.

Dalam film itu, tampil tiga pakar hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM); Feri Amsari,akademisi Universitas Andalas; dan Bivitri Susanti, akademisi dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera.

Ketiga pakar hukum tata negara tesebut memaparkan data terkait dugaan kecurangan Pemilu yang dibangun secara sistematis melaalui berbagai kebijakan pemerintah, seperti bantuan sosial, bantuan pangan beras, rekayasa hukum di MK, dan lainnya.

Dalam beberapa bagian, beberapa pakar juga mengkritik Bawaslu yang dinilai tidak tegas dalam menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran pemilu.

Alhasil menurut mereka, tidak ada efek jera sehingga pelanggaran pemilu cenderung terjadi berulang.

Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Laksono menegaskan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya.

“Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” kata Dandhy.

Dalam tiga hari, film tersebut sudah ditonton lebih dari 10 juta, dan trending terus menerus di berbagai platform media sosial, terutama X (twitter).

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
longsor lembang
19 Warga Terdampak Longsor Lembang Ditampung Sementara, Pemkab Cari lahan Relokasi
Barak Militer
Verrell Bramasta Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi
inses grup facebook
Ahmad Sahroni Minta Polri Buka Mata soal Grup Inses di Facebook!
Wanita mencuri wanita
Terekam CCTV, Pelaku Pencurian Laptop di Bus Transjakarta Diamankan Polres Jaksel
Valeria Marquez
Tragis! Influencer Cantik Meksiko Tewas Ditembak Saat Live TikTok
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

BREAKING NEWS: Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Persib Bandung BRI Liga 1 2024/25 Selain Yalla Shoot
Headline
walk out PDIP
Tanggapi Walk Out PDIP, Ketua DPRD Jabar: Beri KDM Kesempatan
pangeran rama meninggal
Pangeran Rama Djatikusuma Tokoh Sunda Kuningan Meninggal Dunia
Anak Sungai Cisunggala Meluap, Ruas Jalan Solokan Jeruk Terendam
Anak Sungai Cisunggala Meluap, Ruas Jalan Solokanjeruk Terendam
Jelang 100 Hari Kerja, Wali Kota Bandung Fokuskan Tangani Sampah dan PHK
Jelang 100 Hari Kerja, Wali Kota Bandung Fokuskan Tangani Sampah dan PHK

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.