BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Prawira Bandung harus kalah di hadapan pendukungnya sendiri usai tampil di laga kontra Satria Muda Pertamina pada ajang Indonesian Basketball League (IBL) 2025 pada Sabtu, 11 Januari 2025 di GOR C-Tra Prawira Arena, Bandung. Laga tersebut berakhir dengan kedudukan 76-80.
Prawira Bandung memang tampil dengan respons yang kurang menjanjikan pada babak pertama. Berbeda dengan laju Satria Muda Pertamina yang terlihat lebih pasti hingga unggul dengan margin 18 poin. Situasi membuat Satria Muda bermain lebih percaya diri.
Sedangkan Prawira Bandung terlihat masih bermasalah terhadap koneksi antar rosternya. Banyak kesalahan mendasar yang didapat Prawira Bandung di laga ini. Akan tetapi perlahan tapi pasti, mereka mulai bangkit dan tak ingin mengecewakan pendukungnya.
Pada kuarter ketiga, percikan semangat Prawira Bandung mulai muncul. Mereka berhasil memangkas selisih poin atas Satria Muda. Hingga akhirnya drama yang sesungguhnya dimulai tepat pada kuarter keempat. Prawira Bandung tampil bak kesetanan.
Sejumlah cara dilakukan Prawira Bandung untuk memangkas selisih poin. Puncaknya John Wesley Murry II membuat Prawira hanya berjarak dua angka saja (76-78). Namun sempitnya waktu yang hanya menyisakan 26 detik, membuat Prawira gagal mengubah keadaan hingga buzzer berbunyi.
Pelatih Prawira Bandung, David Singleton tak ingin terlalu mencari kesalahan yang didapat anak asuhnya. Terlebih ia meminta, kekalahan ini harus dijadikan pelajaran. Apalagi di sepanjang pertandingan, Prawira Bandung terlalu banyak melakukan kesalahan.
“Ini pengalaman yang bagus. Kami baru berkumpul komplet satu pekan. Sejujurnya, kami bisa bersaing, tapi seperti malam ini, terlalu banyak penampilan inkonsisten, khususnya di babak pertama,” kata pelatih yang akrab disapa Dave itu setelah laga.
“Mulai dari para pemain lokal, para pemain Timnas dan juga pemain-pemain asing, mungkin itu adalah permainan bola basket terburuk belakangan ini. Tapi di babak kedua, kami tampil luar biasa,” tambahnya.
Pada pertandingan ini, Prawira tanpa diperkuat oleh pemain naturalisasi, Jamarr Andre Johnson yang mengalami cedera otot Achilles pada sesi latihan tim beberapa saat menjelang pertandingan. Dave pun mengaku kehilangan Jamarr cukup memberikan pengaruh terhadap permainan tim.
BACA JUGA: Juara IBL Indonesian 2024 Disabet Pelita Jaya
Namun, pelatih asal Amerika Serikat itu tidak ingin menjadikan hal tersebuy sebagai alasan dari kekalahan. Terlebih cedera itu merupakan salah satu risiko dari olahraga basket dan Dave akan berusaha melakukan yang terbaik demi memperbaiki permainan Prawira Bandung.
“Itu (Jamarr) terjadi terlalu dekat karena kami sudah mengatur segala rencana dengannya. Sangat disayangkan, tapi itu tidak akan menjadi alasan. Kami akan menghadapinya karena cedera bisa saja terjadi dan itu bagian dari bola basket,” terang Dave.
(RF/Usk)