Populasi Jepang Menurun, Diprediksi Bakal Punah?

Penulis: Vini

Populasi Jepang menurun
Ilustrasi (Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Angka kelahiran di negara Jepang capai titik terendah dalam sejarah, yatu hanya 730.000 kelahiran per tahun, sementara angka kematian melonjak hingga 1,58 juta. Populasi yang semakin menurun ini menjadi ancaman serius bagi negara Jepang.

Rendahnya tingkat kesuburan di Jepang juga dipengaruhi oleh menurunnya jumlah pernikahan, yang saat ini berada di bawah angka ideal untuk mempertahankan populasi, yaitu 2,1.

Kementerian Luar Negeri Jepang memperingatkan, negara ini hanya memiliki waktu hingga sekitar tahun 2030 untuk membalikkan tren ini sebelum dampaknya menjadi tidak terhindarkan. Jika tidak ada perubahan signifikan, populasi Jepang yang saat ini berjumlah sekitar 125 juta jiwa diprediksi akan menyusut menjadi 87 juta pada tahun 2070. Dalam periode yang sama, proporsi penduduk lanjut usia berusia 65 tahun ke atas diperkirakan meningkat hingga mencapai 40 persen dari total populasi.

Direktur Pusat Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Lansia Universitas Tohoku, Hiroshi Yoshida, menekankan pentingnya menghentikan tren penurunan kelahiran.

“Selama angka kelahiran terus menurun, ‘jam populasi’ tidak akan pernah bergerak mundur. Jepang bisa menjadi negara pertama yang punah akibat rendahnya angka kelahiran. Kita harus menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan dan lansia untuk tetap produktif serta membangun masyarakat inklusif di mana semua orang dapat berperan aktif,” ujar Yoshida mengutip Newsweek, Minggu (12/1/2024).

Strategi Pemerintah Jepang

Dalam pidatonya di parlemen pada Oktober 2024, Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengungkapkan bahwa kebahagiaan keluarga dengan anak kecil menjadi kunci dalam mengatasi krisis populasi.

“Kami berkomitmen untuk melanjutkan Strategi Masa Depan Anak-Anak dengan mendorong reformasi dalam praktik kerja, seperti memperluas pengaturan kerja paruh waktu, menerapkan sistem interval kerja untuk memastikan keseimbangan hidup, serta mengubah pola pikir masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.

Pemerintah Jepang juga terus memperkuat kebijakan pro-natalis dengan alokasi anggaran besar. Dalam tiga tahun mendatang, sekitar 3,6 triliun yen (setara 367 triliun rupiah) akan diinvestasikan untuk meningkatkan tunjangan anak, perawatan anak, dan dukungan pendidikan. Langkah ini bertujuan mendorong keluarga agar merasa lebih nyaman memiliki anak.

Selain itu, Jepang mulai melonggarkan kebijakan imigrasi yang sebelumnya sangat ketat. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi penurunan tenaga kerja di berbagai sektor utama seperti perawatan lansia dan manufaktur. Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat melipatgandakan jumlah tenaga kerja asing pada tahun 2040, sekaligus memungkinkan pekerja asing tinggal lebih lama dan membawa keluarga mereka.

BACA JUGA: Lansia di Indonesia Punya Potensi Meninggal dalam Kesepian?

Krisis populasi yang dihadapi Jepang bukan hanya persoalan demografi, tetapi juga mencakup isu sosial dan ekonomi yang kompleks. Namun, dengan implementasi kebijakan yang tepat dan dukungan masyarakat, ada harapan bahwa tren ini dapat dibalik.

Pemerintah Jepang optimis, dengan menciptakan lingkungan yang ramah bagi keluarga dan tenaga kerja, mereka dapat mencegah dampak terburuk dari penurunan populasi. Saat ini, perhatian dunia tertuju pada Jepang untuk melihat bagaimana negara ini mengatasi tantangan besar terkait populasi yang semakin menurun.

 

 

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
ShopeeFood
Dipaksa Beri Rating 5, Driver ShopeeFood Datangi Rumah dan Buat Keributan
Live TikTok
Gegara Live TikTok Pemuda Tewas Ditikam, Netizen Geram
1920x1080_3_8cd62973-7cfb-4283-85bd-5d6bbcb38dc6
Regulasi F1 2026 Diubah, Aston Martin Siapkan 'Mobil Monster' Bareng Newey!
Suzuki Avenis
Suzuki Avenis Disuntik Mati di Indonesia, Bakal Jadi Buruan Kolektor!
Darurat Air Bersih
Darurat Air Bersih, Pemerintah dan Warga Desa Cepu di Aceh Gotong Royong Perbaiki Pipa
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

2

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

3

Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis UMKM

4

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

5

Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB
Headline
Korban pencabulan guru ngaji garut
Polres Garut Buka Posko Pengaduan Korban Pencabulan Guru Ngaji, Hubungi Nomor Ini!
pencarian korban longsor cirebon
Pencarian Hari Keenam: 4 Korban Longsor Cirebon Belum Ditemukan, Tim Pencari Dihantui Longsor Susulan
Creative Workshop JNE Content Competition
Creative Workshop JNE Content Competition "Inspirasi Tanpa Batas" Disambut Semangat Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.