Polisi Sebut Otak Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Jiwanya Tidak Sehat

pemerkosaan dan pembunuhan siswi smp-3
(Disway

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, berdasarkan hasil observasi psikologis, ditemui pertumbuhan jiwa sang pelaku utama pembunuhan siswi AA, IS tak selayaknya anak seusia pada umumnya.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan sementara dokter psikolog, kejiwaan pelaku utama (16) tidak sehat.

“Hasil sementara pemeriksaan dari psikolog, ditemukan bahwa IS pertumbuhan jiwanya tak seperti anak seusia dia. Dia tidak dapat bergaul dengan anak sepantarannya,” ungkapnya, Sabtu (7/9/2024).

Harryo menjelaskan, hal itu membuat IS yang kini berusia hampir 17 tahun itu memilih berteman dengan anak yang usianya di bawah dia. Alasannya agar anak-anak tersebut dapat dikendalikan.

“Jadi IS ini lebih memilih berteman dengan anak yang usianya di bawah dia agar dapat dikendalikan. Itulah mengapa, dia dapat mengajak pelaku lainnya (MZ, NS, dan AS) melakukan aksi keji tersebut,” ujarnya.

Dia menegaskan, siswa SMA itu merencanakan dan melakukan aksinya dengan sadar. Namun, dia tidak merasa bersalah saat beraksi.

“Semua yang dilakukan tersangka dalam keadaan sadar. Namun secara kejiwaan, karena pertumbuhan jiwanya tidak sehat, dia tidak merasa bersalah,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Psikolog Anak dari Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Devi Delia mengatakan, karakteristik remaja masih dalam kondisi tak stabil karena faktor hormonal, seperti emosi masih fluktuatif atau labil.

“Mereka (remaja) kalau melakukan sesuatu lebih impulsif atau kurang memperhitungkan akibat jangka panjang perbuatannya. Bahkan mereka melakukan sesuatu dengan dorongan emosi,” katanya, Rabu (5/9/2024).

Ia menyebut, faktor lingkungan juga berpengaruh pada tingkah laku seseorang, sebab rata-rata seorang remaja melakukan sesuatu dengan harapan ingin mendapatkan pengakuan. Salah satunya, ikut-ikutan melakukan hal yang salah.

Padahal, mereka sudah mendapat ajaran moral dari rumah namun ia masih butuh pengakuan dari teman atau kelompoknya.

“Maka ia ingin melakukan hal itu seperti kejadian pemerkosaan dan pembunuhan ini, salah satu pelaku yang saya baca pamer dengan temannya padahal itu perbuatan yang salah,” katanya.

BACA JUGA: Polrestabes Palembang Serahkan 3 Pelaku Pembunuhan Siswi SMP ke Panti Rehabilitasi

Selain itu, Devi menyebut pengaruh paparan media sosial juga cukup besar. Tidak hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa bisa terpengaruh. Maka dari itu butuh adanya pendampingan orang tua jika menonton konten apapun di media sosial.

“Pengaruh media sosial cukup besar ya. Seperti tontonan seksual sehingga remaja ini yang secara hormon libidonya lagi bertumbuh secara usia lagi tinggi di usia remaja ini. Ia punya dorongan hasrat seksual ditambah tontonan seksual yang didapat dan tontonan kriminalitas. Jika tidak ada pengawasan orang tua maka akan terjadi seperti kejadian itu,” kata Devi.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Timnas Indonesia
Dean James Tak Sabar Ingin Membela Timnas Indonesia di SUGBK
Ian-Machado-Garry-768x432
Ian Machado Garry Resmi Jadi Petarung Cadangan Laga Belal Muhammad vs Jack Della Maddalena di UFC 315
carlos-sainz-i-sincerely-believe-that-lewis-hamilton-is-not-v0-yyfCzQJTXYbaunt9nQcESFd6h8tHDTYJdzNNt8XkRJI
Zak Brown: Pintu McLaren Masih Terbuka untuk Carlos Sainz
Syndication: Desert Sun
Moyuka Uchijima Ukir Sejarah di Madrid Open 2025
Perempat Final Japan Open 2024
Tim Indonesia Hadapi Laga Penentuan Berat Kontra India di Piala Sudirman 2025
Berita Lainnya

1

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

2

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
keracunan MBG cianjur-4
Update Keracunan Massal MBG Cianjur, Ada Temuan Bakteri di Wadah Makanan
Franco-Morbidelli-21-copy
Cidera di MotoGP Jerez, Franco Morbidelli Hadapi Ancaman Serius
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.