Plh Wali Kota Bandung Singgung Soal Etika Politik Pemilu 2024

Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna, Kamis 13-7-2023
Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna (Foto: Rizky Iman/Teropongmedia)

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyinggung soal etika politik Pemilu 2024 yang ditujukan kepada para politisi yang mulai marak memasang alat peraga kampanye (APK). Hal itu terkait tata keindahan kota, di mana para politisi yang hendak terjun dalam kontestasi politik 2024 itu sudah mulai marak melakukan sosialisasi dengan media luar ruang seperti baliho, spanduk, dan semacamnya.

Alat-alat peraga sosialisasi tersebut banyak bertebaran di jalanan, terutama di titik-titik strategis di wilayah Kota Bandung.

Ema Sumarna bersama jajarannya, hari ini,Kamis (13/7/2023) melakukan rapat koordinasi terkait maraknya alat peraga kampanye tersebut. Ema menyebut alat peraga kampanye itu sebagai reklame insidentil yang merupakan bagian dari rangkaian proses menjelang pelaksanaan pemilu serentak 2024.

Demi etika politik Pemilu 2024, Ema mengatakan bahwa para politisi harus menjaga aspek estetika dalam menempatkan alat peraga kampanye tersebut. Pasalnya, jika asal menempatkan bisa menimbulkan ketidaknyamanan bahkan merugikan semua pihak dan masyarakat.

“Contoh pemasangan di jalan yang reklamenya miring itu bisa merugikan pengguna jalan,” tegas Ema Sumarna dalam rapat koordinasi tersebut, di Hotel Horison Kota Bandung.

BACA JUGA: Risih dengan Iklan Kampanye Politik? Bawaslu Buka Aduan

Menurutnya, jika asal taruh, apalagi di tempat milik pemerintah, dikawatirkan akan menimbulkan polemik. Sebab, posisi pemerintah benar-benar harus netral tidak boleh berpihak kepada partai politik.

“Kita harus benar-benar netral untuk kita akomodir semua,” tegas Ema

Ema mengungkapkan, jangan sampai penempatannya di lingkungan instansi pemerintah, TNI, Polri, rumah sakit, termasuk sekolah. Dalam kesempatan itu, Ema meminta peserta rapat untuk menyepakati tempat-tempat mana saja yang boleh dan tidak boleh digunakan untuk penempatan alat peraga kampanye.

“Silahkan sekarang disepakati tempat mana yang nanti diperbolehkan, sehingga jika sudah ada kesepakatan memudahkan para petugas manapun, jangan sampai petugas-petugas bingung, ketika nanti belum ada kesepakatan petugas mau menertibkan ada yang tidak suka bisa jadi konflik dan menimbulkan kegaduhan,” ujar Ema.

Lanjutnya, persoalan sosialisasi politik bisa memengaruhi kondusivitas Kota Bandung yang menurutnya saat ini sudah sangat baik.

“Silahkan diskusikan melalui rapat ini, jika sudah disepakati kami titip itu semua diformalkan dalam bentuk berita acara kesepakatan semua,” katanya.

BACA JUGA: Jejak Rekam Politisi Demokrat Irfan Suryanegara: Politik, Bisnis, dan Penjara

Terkait pemasangan alat peraga kampanye atau reklame insidentil, lanjut dia, KPU akan memasukan aturan khusus menjelang pemilu 2024. Pemerintah sendiri telah menerapkan aturan pajak atas reklame terhadap pihak pemasang.

“Tapi kalau untuk yang seperti ini (alat peraga kampanye) bisa dibicarakan bahwa tidak menjadi bagian yang harus ada nilainya untuk kepentingan pajak atau kepentingan yang lain,” katanya.

Sebab, tegas Ema, alat peraga kampanye bukanlah kategori promosi produk, karena gambar yang terpampang adalah orang yang sejatinya ingin berjuang dengan tujuan mulia untuk masyarakat, yang nantinya akan berjuang menampung aspirasi masyarakat.

“Jadi menurut saya ini ruangnya terbuka untuk tidak menimbulkan nilai retribusi, silahkan nanti untuk aturannya di bedah, di fahami dan didiskusikan,” ujar dia.

BACA JUGA: Ternyata Pilkada dan Pemilu 2024 Beda Jadwal, Catat Waktunya!

Ema menambakan, bebertapa zona merah atau titik terlarang untuk pemasangan reklame politik di antaranya di dalam area aset milik institusi pemerintahan, TNI, Polri, sekolah dan rumah sakit.

(Rizky Iman)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pendapat tentang bullying
Ini Pendapat Kak Seto Tentang Bullying, Potensi Non-Akdemik yang Tidak Tersalurkan?
JNE
JNE Terima Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta
Dennis Lim
Pernah Punya Bisnis Kasino, Ini Profil dan Biodata Ustaz Dennis Lim
NIK sebagai NPWP
Peluncuran Layanan Perpajakan Berbasis NIK sebagai NPWP, NPWP 16 Digit, dan NITKU
jarak masjidil haram aqsa
Jarak Masjidil Haram ke Aqsa, Keajaiban Rasulullah Saw Berkat Allah SWT
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas
Spanyol Semifinal EURO 2024
Hancurkan Georgia 4-1, Spanyol Bertemu Jerman di Perempat Final EURO 2024