BANDUNG BARAT, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan telah melakukan sejumlah persiapan jelang perayaan Hari Raya Iduladha 1445 H.
Plh Bupati KBB, Ade Zakir mengatakan, berdasarkan hasil perhitungan pelaksanaan Hari Raya Iduladha 1445 H atau Idul Kurban dilaksanakan pada 17 Juni 2024.
“Tapi untuk persiapannya sudah dilakukan sejak 3 Juni 2024 lalu. Kemarin tim dari Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) sudah melakukan pengontrolan hewan ternak yang akan dijual di lapangan,” kata Ade saat ditemui usai menghadiri kegiatan Halaqoh Ilmiyyah dan Iftitah PKU di Ballroom Gedung B Kompleks Pemda Bandung Barat, Selasa (11/6/2024).
Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk menjamin hewan ternak yang dijual para pedagang laik untuk dijadikan hewan kurban.
“Seperti kita ketahui di Indonesia marak penyakit-penyakit yang menjangkiti hewan ternak, sehingga harus dipastikan ternak tersebut laik untuk jadi hewan kurban,” tuturnya.
Ade juga mengimbau kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan berkurban tahun ini agar hewan kurbannya dikumpulkan untuk selanjutnya didistribusikan ke sejumlah wilayah Bandung Barat yang sempat diterjang bencana alam.
“Nanti barangkali akan kita kumpulkan dan didistribusikan ke daerah yang kemarin terdampak bencana, seperti Kecamatan Rongga dan Cipongkor,” ujarnya.
“Datanya kan sudah ada di BPBD KBB, sehingga menjadi prioritas utama di sana,” sambungnya.
Berdasarkan laporan pemotongan hewan kurban tahun 2023 yang lalu, sebut Ade, hewan yang dikurbankan berjumlah 14.644 ekor dengan rincian sapi 3.167 ekor, domba 11.285 ekor, kambing 174 ekor dan kerbau 18 ekor.
“Dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian pasca Covid-19, diperkirakan tahun 2024 ini ada kenaikan sebanyak 5-10 persen hewan yang dipotong sebagai hewan kurban,” sebutnya.
Plt Kepala Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, pemeriksaan hewan kurban di Bandung Barat dilaksanakan oleh petugas Dispernakan, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jawa Barat I, Paramedis veteriner (PaVeti) Jabar I dan para mahasiswa Unpad.
“Kita juga melakukan sejumlah pemeriksaan mulai di lapak dan hewan kurban on the spot, pemeriksaan ante mortem dan pelabelan sehat mulai 3-16 Juni 2024,” katanya.
“Sementara untuk pemeriksaan post mortem dilakukan mulai 17-21 Juni 2024. Secara keseluruhan jumlah petugas pemeriksa berdasarkan SK Kadisnakan, 49 orang (dokter hewan 11, PPL 14, Paramedis 24 orang),” sambungnya.
Selanjutnya, pihaknya bakal melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban pada hari H dan hari tasyrik di tempat-tempat tertentu.
“Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengkonsumsi daging kurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal), tentunya dengan melibatkan para ulama, para ustad dan para pengurus DKM di masing-masing tempat, sehingga masyarakat yang menerima daging kurban menjadi tenang dalam mengkonsumsinya,” jelasnya.
Wiwin menyebut, hasil evaluasi pada tahun 2023 jumlah hewan yang diperiksa sebanyak 13.683 ekor dengan rincian, sapi sebanyak 5.476 ekor, kerbau 51 ekor, domba 8.003 ekor dan kambing 153 ekor.
BACA JUGA: Pungutan Izin Usaha Jadi Polemik di Pasar Patrol Kabupaten Bandung
“Hasil pemeriksaan yang dilakukan hingga saat ini kategori hewan sehat sebanyak 4.933 ekor dengan rincian sapi sebanyak 3.465 ekor, kerbau 6 ekor, domba 1.429 ekor, kambing 33 ekor,” sebutnya.
Selanjutnya, untuk kategori hewan muda sebanyak 406 ekor dengan rincian sapi 122 ekor dan domba sebanyak 284 ekor. Sementara untuk kategori hewan cacat masih nihil.
“Untuk kategori hewan sakit sebanyak 28 ekor dengan rincian sapi sebanyak 23 ekor dan domba sebanyak 5 ekor. Jumlah hewan yang sudah diperiksa hingga kini sebanyak 5.367 ekor,” pungkasnya.
(Tri/Dist)