BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A Koswara angkat bicara terkait Kebun Binatang yang diusulkan dikelola yayasan lain atau pihak ketiga setelah dua orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi.
Saat ini Kebun Binatang Bandung dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT). Namun, dengan adanya kasus korupsi tersebut, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat mengusulkan agar pihak pengelolaan bisa dialihkan ke pihak ketiga yang lebih tepat.
Dengan adanya usulan tersebut Koswara mengatakan, setelah adanya kasus itu maka pengelola Kebun Binatang Bandung akan diganti. Namun pihaknya memastikan tidak akan sampai ada pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.
“Kalau ini kan badan usahanya atau lembaga yang ngelolanya diganti ya. Kalau karyawan-karyawannya masih tetap yang lama karena tidak ada pemutusan hubungan kerja juga terhadap karyawan yang ada,” kata Koswara, Kamis, (6/2/2025).
Menurutnya, dalam kasus ini, masalahnya hanya ada di pihak pengelola, sehingga, Koswara menegaskan, tidak ada hubungannya dengan semua karyawan dan dipastikan tidak akan berdampak juga terhadap operasional di Kebun Binatang Bandung.
“Ini masalah pengelolanya saja, tapi kalau mau diganti (pengelolanya), kita serahkan kepada Persatuan Kebun Binatang,” ucapnya
Selain itu, Koswara juga mengatakan, mereka yang akan melakukan seleksi untuk mencari yayasan baru sebagai pengelola Kebun Binatang Bandung tersebut.
“Nanti mereka yang menyeleksi yayasannya mana yang akan mengelola. Mekanismenya ada nanti oleh Persatuan Kebun Binatang ya, untuk menyeleksi kemampuan dan sebagainya dari yang ngelola nanti ke depan,” ujarnya.
BACA JUGA: Aset Disita Kejati Jabar, Pengelola: Kebun Binatang Bandung Berjalan Seperti Biasa
Sebelumnya, Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i, mengaku para pengunjung tidak merasa terganggu. Sebab, operasional tetap berjalan seperti biasa.
“Pengunjung bebas pokonya jam 9 kita udah jual tiket, pengunjung boleh masuk kita tetap running seperti biasa walaupun ada isu itu juga, jadi tidak pernah terganggu karena kita lagi dalam perkara iya, tapi operasional tetap normal tetap seperti biasa,” katanya.
(Rizky Iman/Usk)