BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Piala Sudirman 2025 bukan hanya soal kejayaan masa lalu, tapi juga tentang harapan besar di pundak generasi baru bulu tangkis Indonesia.
Dengan hanya satu gelar sejak edisi perdana 1989, tim Merah Putih kini mengusung semangat kebangkitan dan regenerasi saat bertolak ke Xiamen, China, untuk ajang beregu campuran paling prestisius di dunia ini.
Berbagai wajah muda akan tampil membela Indonesia, menjadikan edisi kali ini sebagai ajang pembuktian sekaligus proses transisi menuju dominasi masa depan.
“Ini bukan hanya soal mengejar gelar, tapi juga membangun mental juara untuk Olimpiade Los Angeles 2028,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo kepada media, dikutip Sabtu (26/4/2025).
“Piala Sudirman ini adalah tantangan besar, tetapi saya yakin para pemain muda kita siap memberikan kejutan,” katanya.
Ketua Harian PP PBSI, Fadil Imran, menambahkan bahwa persiapan tim dilakukan secara menyeluruh.
“Kami membangun tim ini dengan keseimbangan antara pengalaman dan energi muda. Aspek teknik, fisik, dan mental telah dipoles secara intensif,” ungkapnya.
Baca Juga:
Jonatan Christie Adaptasi dengan Tiga Pelatih Jelang Piala Sudirman 2025
Di sektor tunggal putra, Jonatan Christie tetap menjadi andalan, namun sorotan juga mengarah pada dua debutan: Alwi Farhan dan Moh Zaki Ubaidillah. Keduanya masih berusia belia, namun dipersiapkan untuk menjadi tulang punggung masa depan Indonesia.
Putri Kusuma Wardani akan memimpin sektor tunggal putri menggantikan absennya Gregoria Mariska Tunjung, didampingi oleh Ester Nurumi Tri Wardoyo yang juga masih muda namun punya potensi besar.
Sementara sektor ganda tetap menjadi kekuatan utama Indonesia, dengan kombinasi pemain senior dan rising star. Fajar/Rian, Bagas Maulana, serta Daniel/Fikri akan turun di ganda putra. Di sektor putri, pasangan Febriana/Amalia dan Lanny/Fadia membawa semangat muda untuk bersaing di level tertinggi.
Ganda campuran pun menyuguhkan wajah-wajah baru dan berpengalaman, yakni Dejan/Fadia, Rinov/Pitha, dan Rehan/Gloria, mencerminkan kedalaman skuad dan fleksibilitas strategi.
Piala Sudirman 2025 menjadi panggung penting untuk menakar seberapa siap generasi baru Indonesia mengembalikan tradisi emas di level beregu dunia. Gelar memang penting, namun yang lebih utama adalah membentuk fondasi yang kuat untuk menghadapi Olimpiade dan turnamen bergengsi ke depan.
Dengan campuran pengalaman dan pemain muda, tim Indonesia membawa misi ganda ke Xiamen, memburu kejayaan, sekaligus membentuk mental juara.
(Budis)