PHK Meningkat di 2024, Tantangan Indonesia di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

MK Minta Aturan UMP 2025 Menjamin Hidup Layak
Ilustrasi.-Suasana pekerja di sebuah pabrik produksi reepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pada pidato kenegaraan di depan Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (16/8/2024), Presiden Joko Widodo menyampaikan, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5 persen, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,4 persen.

Namun, meskipun pertumbuhan ekonomi nasional melampaui angka global, dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat masih menjadi tantangan, ditandai dengan tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, dari Januari hingga Agustus 2024, tercatat 46.240 karyawan di Indonesia mengalami PHK, meningkat 23,72 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Pengamat Ekonomi Universitas Andalas, Sri Maryati, menjelaskan, PHK merupakan langkah efisiensi yang diambil perusahaan, terutama ketika mereka mengalami kesulitan bertahan di tengah gejolak ekonomi.

“Sejak pandemi, perekonomian Indonesia belum pulih sepenuhnya, sehingga ketika terjadi gejolak ekonomi global, dampaknya semakin berat bagi perusahaan yang tidak mampu beradaptasi,” ujar Sri, Selasa (17/9/2024).

Sektor-sektor industri yang paling terdampak oleh gelombang PHK adalah tekstil dan garmen.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) melaporkan, penutupan 10 pabrik di Ungaran, Karanganyar, dan Boyolali.

Dari segi wilayah, PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah, diikuti oleh DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Selain itu, beberapa perusahaan teknologi, e-commerce, dan fintech di Indonesia juga melakukan PHK untuk menyesuaikan operasional mereka dengan perubahan pasar.

Gelombang PHK juga melanda sektor perbankan, di mana digitalisasi layanan mengurangi kebutuhan tenaga kerja di kantor cabang sebagai langkah efisiensi.

“Tingginya angka PHK jelas meningkatkan pengangguran, yang pada akhirnya menurunkan pendapatan nasional dan permintaan agregat, serta dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi,” ucap Sri.

Seiring meningkatnya PHK, banyak pekerja yang beralih ke sektor informal, yang sering kali kurang perlindungan sosial dan upah yang lebih rendah.

BACA JUGA: 700 Karyawan Pabrik di Bogor Kena PHK Gegara Judi Online

Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024 melaporkan bahwa 59,17 persen pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal, dan angka ini diperkirakan akan meningkat seiring lonjakan PHK.

Sri menyoroti pentingnya pekerjaan layak bagi semua, sebagaimana tercantum dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Namun, dengan meningkatnya PHK, pencapaian tujuan ini semakin sulit.

“Pekerjaan layak mencakup hak-hak dasar pekerja, keamanan di tempat kerja, perlindungan sosial, serta kesempatan untuk berkembang,” tuturnya.

Untuk itu, Sri mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi korban PHK dan mendorong kolaborasi antar-lembaga guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang layak.

Selain itu, regulasi dan strategi yang terintegrasi perlu diperkuat agar Indonesia dapat terus menciptakan peluang kerja yang sesuai dengan standar kesejahteraan bagi semua pekerja.

 

(Agus/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan
Pesawat Azerbaijan Airline Jatuh di Kazakhstan: 38 Tewas, 29 Selamat

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.