BANDUNG,TM.ID : Petra Kvitova berhasil meraih gelar tunggal WTA ke-30 setelah memenangkan pertandingan final Miami Open melawan Elena Rybakina dalam dua set langsung, di Hard Rock Stadium, Miami, pada Sabtu (1/4/2023) waktu setempat.
Dalam pertandingan final yang sengit, Kvitova mampu unggul 7-6 (16/14) 6-2 atas lawannya yang 11 tahun lebih muda darinya.
Dalam kemenangannya, Kvitova memanfaatkan pengalamannya sebagai seorang petenis yang sudah berpengalaman. Kemenangan ini juga membawa petenis berusia 33 tahun tersebut ke peringkat 10 besar dunia.
Meski sempat tersendat di awal pertandingan, Kvitova berhasil memenangkan set pertama setelah tie-break yang sangat ketat selama 22 menit dan 28 detik.
Setelah memenangkan set pertama, Kvitova terus mempertahankan momentumnya pada set kedua. Dia berhasil mematahkan servis lawannya lebih awal dan tidak memberikan kesempatan kepada Rybakina untuk bangkit.
Rybakina sempat mengalami kesulitan untuk mengonversi break point dan servisnya pun kembali dipatahkan saat tertinggal 2-5.
Kvitova, yang telah memenangi sembilan gelar WTA 1000, mengaku bahwa tie-break merupakan momen krusial dalam pertandingan. Meski Rybakina berhasil memukul banyak ace di awal tie-break, Kvitova tetap bisa tampil kuat dengan servisnya dan determinasinya.
“Itu pasti menentukan seluruh pertandingan. Saya pikir itu adalah yang terlama yang pernah saya mainkan dalam hidup saya. Tidak ada yang mudah saat menghadapi Elena,” kata Kvitova, seperti disiarkan AFP, Minggu (2/1/2023)
“(Dia memukul) begitu banyak ace di awal tie-break. Saya seperti, ‘ya Tuhan, saya bahkan tidak bisa bermain,’ jadi agak sulit,” ujar Kvitova yang kini mengoleksi sembilan gelar WTA 1000.
BACA JUGA: Cirstea Lolos ke Semifinal Miami Open Usai Kalahkan Sabalenka
Rybakina sendiri adalah bagian dari generasi baru petenis berbakat di Tur WTA bersama dengan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek dari Polandia dan petenis Belarus Aryna Sabalenka. Namun, Kvitova berhasil memanfaatkan pengalaman dan mentalnya untuk mengatasi permainan Rybakina.
“Saya pikir pengalaman memainkan peran penting dalam pikiran saya. Saya telah memainkan begitu banyak final. Saya tahu saya bisa bermain bagus di final, tidak peduli siapa yang saya hadapi. Jadi secara mental penting bagi saya untuk mengetahuinya,” ujar Kvitova.
Kvitova menyebut bahwa kemenangan ini sangat berarti baginya, karena di usianya yang sudah tidak muda lagi, dia masih bisa memenangkan turnamen besar.
“Tentu saja ini sangat berarti, bahwa di usia ini saya masih bisa memenangi turnamen besar, petenis muda terus bermunculan, sulit untuk menghadapi mereka sepanjang waktu, itu sangat melelahkan,” imbuhnya.
Namun, dengan pengalamannya yang telah banyak bermain di final, Kvitova siap menghadapi siapa pun yang menjadi lawannya di lapangan.
(Budis)