GARUT, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan bantuan tunai sebesar Rp6 juta per hektare kepada petani yang mengalami gagal panen akibat bencana alam.
Bantuan ini bertujuan membantu petani di Kabupaten Garut memulihkan lahan pertanian mereka yang rusak akibat banjir dan tanah longsor.
Kepala Dispertan Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bupati Garut tentang Status Tanggap Darurat Bencana.
“Bantuan diberikan kepada petani padi sawah yang terdampak puso atau gagal panen akibat bencana alam,” ujarnya di Garut, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/7/2025).
Bencana banjir bandang dan tanah longsor pada 28 Juni 2025 disebutkan sebagai penyebab utama kerusakan lahan pertanian.
Curah hujan tinggi yang berlangsung lama menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah, termasuk di lahan pertanian.
Data Dispertan mencatat, sawah terdampak banjir seluas 67,08 hektare, dengan 2,6 hektare di antaranya mengalami puso.
Sementara itu, lahan yang terdampak longsor mencapai 8,36 hektare, dengan 1,36 hektare puso.
Selain padi, komoditas lain seperti tomat, jagung, cabai, dan jeruk juga mengalami gagal panen, meski dalam luasan di bawah satu hektare.
Bantuan telah disalurkan kepada 32 petani di lima kecamatan, yakni Garut Kota, Sukaresmi, Leuwigoong, Cilawu, dan Cisurupan.
Besaran bantuan bervariasi tergantung luas lahan yang terdampak, dengan seluruh penerima memiliki lahan di bawah satu hektare.
Haeruman berharap bantuan ini dapat meringankan beban petani dan mendorong mereka kembali bercocok tanam.
“Diharapkan petani bisa melanjutkan usaha tani dan menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
BACA JUGA
Rugikan Petani Rp 3,2 T, Mentan Temukan 5 Pupuk Palsu
2.875 Hektare Tambak Indramayu Siap Direvitalisasi, Petani Sumringah
Salah satu penerima bantuan, Agus Permana, petani dari Sukamenteri, Garut Kota, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan tersebut.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami yang terdampak banjir,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Garut terus memantau kondisi petani terdampak dan berkomitmen memberikan dukungan untuk pemulihan sektor pertanian di wilayahnya.
(Aak)