Sadaya dan Pertahanan Seni Tradisional di Pusaran Modernisasi

Penulis: usamah

Kesenian Tradisional Ditengah Modernisasi
Pagelaran Harmoni Budaya Sadaya yang di tonton oleh umum (Rizky Iman//TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Sadaya merpakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang berada di Universitas Komputer Indonesia (Unikom,) Sadaya sendiri memiliki arti Saung Budaya yang mempertahankan kesenian di tengah perkembangan zaman. Berdiri dari tahun 2008, Sadaya hingga saat ini masih mempertahankan seni  tetap bernyawa.

Ketua Umum Sadaya Unikom, Setiawan Perdiansah mengatakan, Sadaya yang memiliki arti Saung Budaya tersebut, pada awalnya berdiri saat rektor meminta adanya pertunjukan seni saat Unikom menyambut tamu undangan dari luar negeri.

“Maka dibentuklah Sadaya. Awalnya bukan Sadaya tapi Kapas. Terus bergantilah. Mulai dari Sadayana terus jadi Sadaya,” kata Setiawan, Jumat (24/5/2024).

Dalam kegiatan Sadaya sendiri, dirinya mengungkapkan, terdapat lima divisi seni. Antara lain seperti seni tari, angklung, perkusi, kendang hingga gamelan. Namun dipastikan, Sadaya bukan sekadar menyuguhkan kesenian semata.

BACA JUGA: Munas Dewan Kesenian dan Kebudayaan 2023, Transformasi Kesenian dan Kebudayaan Indonesia

“Ada juga kegiatan mahasiswa dan masyarakat. Berkegiatan di masyarakat. Kegiatan sosial. Lalu ada kegiatan olahraga juga dari Sadaya. Jadi, ya, bukan hanya seni juga di Sadaya,” ucapnya

Saat disinggung terkait kegiatan yang sedang dipersiapkan, Setiawan menyebut, pihaknya saat ini sedang mengerjakan pagelaran yang akan disuguhkan ke masyarakat umum. Pagelaran tersebut bernama Harmoni Budaya (HB). Kegiatan rutin tahunan tersebut bakal berlangsung dalam waktu dekat.

Menurutnya, tahun ini menjadi istimewa sebab beberapa tahun ke belakang HB tersebut tidak dapat direalisasikan sebab masih adanya pandemi Covid-19

“HB untuk wadahi hasil dari setiap latihan. HB ini tuh emang acara tahunan,” ujarnya.

Di tengah perkembangan zaman, kebudayaan bagi pihaknya harus tetap dipertahankan. Sehingga sejumlah upaya untuk beradaptasi pun mulai direncanakan Sadaya. Tidak terpatok dengan kesenian yang sudah ada selama ini.

“Harapannya bisa improve dan membuat yang baru. Kesenian mengikuti zaman. Karena gamelan, tari dan lain-lain belajarnya itu aja. Berinovasi,” pungkasnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Allegri
Drama Bursa Transfer, Allegri Pilih Milan Setelah Gagal Gabung Napoli
Carter Thompson
Hasil Race 1 WorldSSP300 Emilia Romagna 2025: Carter Thompson Tundukkan Rival di Misano
Perbaikan Jalan pantura - Instagram Bupati Karawang Aep Syaepuloh jpg
Jalan Pantura Rusak Parah, Pemkab Karawang Nekat Lakukan Ini
pulau Aceh
Pemprov Klarifikasi soal Kabar Mualem, 'Walk Out' saat Bahas Polemik Laut Aceh
kebakaran cianjur
Kompor Mainan Picu Kebakaran di Cianjur, 4 Rumah dan Masjid Hangus
Berita Lainnya

1

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

2

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

3

Anak Main Masak-masakan, 3 Rumah dan 1 Masjid Terbakar di Cianjur

4

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia

5

Minim Penerangan dan Picu Kriminalitas, Legislator Dorong Penambahan Lampu dan CCTV di Arcamanik
Headline
Timnas Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Indonesia Tundukkan Iran, Amankan Peringkat Kelima
Pergerakan Tanah Purwakarta
Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Tol Cipularang
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
anak terlantar di pasar kebayoran lama-1
Bocah Ditelantarkan di Kebayoran Lama Hari ini Jalani Operasi Tulang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.