BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kabar duka datang dari mantan drummer My Chemical Romance (MCR), Bob Bryar, telah meninggal dunia pada usia 44 tahun. Kepergiannya mengejutkan para penggemar, ia berpulang pada 26 November 2024.
Agen layanan pengendali hewan secara kebetulan datang untuk merawat anjing-anjing milik Bob di rumahnya yang terletak di Tennessee dan menemukan jenazahnya.
Namun, baik pihak keluarga maupun pihak berwenang belum mengumumkan secara resmi penyebab kematiannya.
Berita tersebut menjadi kabar duka mendalam bagi berbagai kalangan, terutama para rekan-rekan musisi dan anggota dari band My Chemical Romance.
BACA JUGA:
Putri Kusuma Wardani Awali Debut Gemilang di All England 2025
Band MCR mengungkapkan kesedihannya melalui postingan Instagram resmi mereka “Dengan berat hati kami mengucapkan selamat tinggal kepada Bob Bryar, yang merupakan salah satu mantan rekan band kami dan bagian penting dari sejarah My Chemical Romance. Kami turut berbelasungkawa kepada teman dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga dia dapat beristirahat dengan tenang.”
Perjalanan Karier Bob Bryar
Pria kelahiran 31 Desember 1978 di Chicago ini memulai karier musiknya sebagai sound engineer untuk berbagai band, sebelum akhirnya bergabung dengan My Chemical Romance.
Bob Brayar bergabung dengan band MCR pada tahun 2004, merupakan pengganti dari drummer pertama mereka yaitu Matt Palissier, dan memiliki kontribusi besar dalam album The Black Parade pada tahun 2006.
The Black Parade merupakan salah satu album rock paling berpengaruh pada masa itu, dengan beberapa track hit mereka seperti “Welcome to the Black Parade”, “Famous Last Words” dan “Teenagers”.
Namun, pada tahun 2010, Bob Bryar memutuskan untuk meninggalkan MCR, tetapi pihak band tidak menjelaskan alasan kepergiannya.
Setelah keluar dari MCR, ia memilih untuk tidak aktif di dunia musik, dan lebih menjauh dari sorotan industri musik ataupun media. Bob Bryar terakhir dilihat pada 4 November 2024 dengan menulis sebuah tulisan pada akun sosial media X nya.
Kehilangan Bob Bryar meninggalkan luka mendalam bagi dunia musik, tetapi pengaruhnya akan tetap hidup di hati para penggemar dan rekan-rekannya. Karya dan kenangannya akan terus berkenang bagi penggemar dan menjadi warisan musik.
(Magang UKRI – Andari/Aak)