Perbaiki Tata Kelola Pelayanan, Ditjen Minerba Luncurkan Aplikasi Minerba One

Penulis: agus

Dinas ESDM Ungkap 176 Tambang di Jabar Ilegal Tanpa Izin
Ilustrasi-Aktivitas Tambang (cekindo)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID – Direktur Pengusahaan Mineral Ditjen Mineral Batubara (Minerba), Kemeterian ESDM, Tri Winarno mengatakan, dalam rangka perbaikan dan tata Kelola pelayanan yang lebih baik kepada badan usaha mineral, khususnya nikel, Ditjen (Minerba) telah meluncurkan sebuah aplikasi terintegrasi Bernama Minerba One.

Tri menyebutkan, bahwa Minerba memiliki skenario besar pada tahun 2024. Paling tidak pada tahun 2025 , sistem pelayanan Minerba akan terintegrasi.

“Mulai dari eksporasi data penjuakan,hingga reklamasi dan pasca tambang akan dikelola melalui aplikasi Minerba One,” kata Tri dikutip Selasa (10/9/2024).

Dia berharap para badan usaha tersebut dapat berpatisipasi aktif dalam mengaplikasikan system integrasi Minerba One sehingga tercipta tata Kelola pertambangan yang lebih baik.

“Dengan cadangan sumber daya alam yang ada , Indonesia memiliki mimpi besar bahwa pada tahun 2045,Indonesia akan menjadi salah satu dari Big Five,” ujarnya.

BACA JUGA: Ini Jatah Tambang Batu Bara Buat PP Muhammadiyah

Dia menyampaikan bhawa penggunaan Minerba One Terintegrasi ini akan mendukung peran kuat para badan usaha dalam melakukan riset dan pengembangan,khususnya pemberdayaan masyarakat.

“Ada salah satu industry pertambangan di luar negeri yang laba bersih perusahaanya digunakan untuk riset dan pengembangan, termasuk di dalamnya pemberdayaan masyarakat. Betapa luar biasanya industry pertambangan itu karena berperan dalam Pembangunan.Jadi, tahun 2045 ini bukan mimpi di siang bolong,” bebernya.

Selain itu, kata dia ditengah sorotan negatif negara asing terhadap beberapa polemic industry nikel yang dinilai kotor.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa untuk menghadapinya diperlukan komitmen nyata dari badan usaha tambang untuk wajib melaksanakan rekalamsi dan menempatkan jaminan reklamasi pada pemerintah.

“Jadi reklamasi betul-betul menjadi poin penting dan di dalam Undang-Udang Nomor 30 Tahun 2020 jelas-jelas diatur mulai dari kewajiban reklamasi hingga dikenakan sanksi berupa pidana dan denda hingga 100 miliar rupiah,” ungkapnya.

“Dalam hal ini, pertama secara regulasi sudah diatur, dan kedua negara-negara lain tidak ada kesempatan untuk mengkritisi industry pertambangan kita,” sebutnya.

Karena itu, ia menghimbau kepada semua badan usaha pertambangan mineral agar memahami,menermia, dan melaksanakan seluruh aturan yang ada.

“Sepanjang kita semua sadar dan memperhatikan aturan yang ada, tidak akan ada masalah, karena tujuan kita adalah taat pada aturan yang berlaku,” tegasnya.

 

(Agus/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pangandaran
Hajat Laut Pangandaran 2025: Perpaduan Sakral Satu Suro dan Jumat Kliwon yang Terjadi 21 Tahun Sekali
Sam_Altman_TechCrunch_SF_2019_Day_2_Oct_3_(cropped)
Sam Altman: Jangan Terlalu Percaya pada ChatGPT, AI Bisa ‘Halu’ dan Menyesatkan
Chery C5
Chery Luncurkan Omoda C5 dan E5, Harga Tak Sampai Rp 400 Juta
PM Israel
CEK FAKTA: PM Israel Netanyahu Umumkan Akan Hancurkan Indonesia Setelah Iran
Khabib Nurmagomedov
Khabib Nurmagomedov Sebut Jon Jones Petarung Terbaik UFC Sepanjang Masa
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027

5

Sadis! Pria di Aceh Bacok Keluarga, 5 Orang Tewas
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.