BANDUNG,TM.ID: Perdagangan manusia, termasuk praktik penjualan organ tubuh manusia, tetap menjadi musuh terbesar yang harus kita hadapi hingga saat ini. Banyak korban yang mengalami kerugian besar akibat praktik keji seperti ini.
Kasus tersebut tidak hanya melibatkan eksploitasi tenaga kerja paksa atau perbudakan seksual, tetapi juga melibatkan pengambilan organ korban yang kemudian mereka jual. Bahkan, ada yang lebih mengerikan, yaitu mereka membunuh korban sampai membusuk.
Kisah-kisah ini bukanlah sekadar cerita dalam film atau serial belaka, melainkan kenyataan yang ada dalam catatan sejarah. Berikut ini adalah empat kasus penjualan organ tubuh manusia paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah:
1. Mozambik
Pada tahun 2004, Brazilian mission Servants melaporkan bahwa mereka telah menemukan praktik perdagangan organ terbesar yang pernah ada, melansir liputan6. Beberapa biarawati yang bekerja di wilayah tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah berinteraksi dengan sejumlah korban yang berhasil melarikan diri dari para pelaku.
Cerita tersebut mengungkapkan bahwa banyak anak-anak yang meninggal dunia dengan kondisi organ tubuh yang hilang. Selain organ anak-anak yang diambil untuk kebutuhan transplantasi, alat kelamin mereka juga untuk keperluan pihak yang percaya pada ilmu magis.
Setelah beberapa biarawati mengungkapkan klaim ini ke publik, salah satu biarawati bernama Doraci Edinger meninggal dunia dengan bekas luka pukul dan cekikan di lehernya. Para biarawati juga mengungkapkan bahwa mereka mendapat ancaman baik secara pribadi maupun terhadap keluarga mereka.
Meskipun penyelidikan terjadi, pemerintah tidak menemukan bukti yang cukup untuk menguatkan klaim tersebut. Pada tahun 2016, penyelidikan kembali terjadi, namun belum ada banyak temuan.
2. Kosovo
Dalam otobiografi yang terbit pada tahun 2009, mantan jaksa agensi Hague, Carla del Ponte, mengklaim bahwa puluhan tahanan Serbia di tangkap oleh Tentara Pembebasan Kosovo. Kemudian, mereka dibawa ke sebuah rumah untuk diambil organ tubuhnya yang kemudian dijual.
Del Ponte menyebut bahwa praktik penjualan organ tubuh ini terjadi antara Juni 1999 hingga Mei 2000, tepat setelah berakhirnya perang Kosovo. Tiga penyelidikan yang berbeda terjadi, dan akhirnya Uni Eropa menyimpulkan bahwa mereka memiliki bukti kuat tentang adanya kasus ini.
Meskipun bukti dan klaim tersebut ada, pejabat tinggi di Kosovo dengan tegas menolak tuduhan tersebut.
3. Amerika Serikat
Pada bulan Juli 2009, sedikitnya 44 orang tertangkap dalam kasus korupsi besar di New Jersey. Di antara mereka terdapat lima orang rabi (pemuka agama Yahudi), tiga wali kota, dan sejumlah politisi dari New York dan New Jersey.
Salah satu pelaku yang menonjol adalah seorang rabi bernama Levy Izhak Rosenbaum, yang terlibat dalam penjualan organ tubuh. Pasalnya dia telah terlibat dalam kasus ini selama satu dekade.
4. Somalia
Pada tahun 2013, pemerintah Inggris mengeluarkan laporan yang mengungkapkan bahwa sekitar 371 anak telah diperdagangkan. Mayoritas anak-anak berasal dari Vietnam dan Nigeria yang dieksploitasi secara seksual dan dipekerjakan sebagai budak.
Dalam laporan tersebut ada satu anak asal Somalia yang menjadi korban penjualan organ tubuh. Beberapa organ vital dalam tubuhnya diambil dan dijual.
Kasus-kasus penjualan organ tubuh manusia ini membawa dampak mengerikan bagi korban dan keluarga mereka. Praktik ini merupakan kejahatan yang merusak kemanusiaan dan harus diperangi dengan tegas oleh komunitas internasional. Hingga saat ini, masih banyak kasus yang belum terungkap sepenuhnya.
BACA JUGA: Penjual Organ Ginjal Bekasi Mengaku Tampung Orang Buat Kerja ke Luar Negeri
(Kaje)