BANDUNG,TM.ID: Seorang ibu berinisial SNF (25) yang membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 5 tahun di perumahan Sumarecon, Bekasi, Jawa Barat, diduga mengidap skizofrenia. Apa itu skizofrenia? Simak penjelasan berikut.
Indikasi penyakit kejiwaan skizofrenia yang diderita SNF disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus setelah pihaknya memeriksakan psikologi tersangka kepada ahli kejiwaan.
Disebutkan, indikasi skizofrenia yang dialami pelaku berupa gangguan emosi, delusi atau waham, halusinasi, pikiran terorganisir dan gangguan persepsi.
Indikasi tersebut berdasarkan hasil tes tim psikologi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kota (DP3A) Kota Bekasi.
BACA JUGA: Waspada, Tanda Skizofrenia Pada Orang Tua Berikut!
Berikut ulasan mengenai skizofrenia:
Mengutip laman RS Siloam, skizofrenia adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, dan perubahan perilaku.
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang cukup serius, karena penderitanya akan mengalami kesulitan dalam membedakan antara khayalan dan realita, sehingga.
Penderita skizofrenia umumnya mengalami perilaku abnormal, seperti delusi dan halusinasi. Maka, tak jarang masyarakat menganggap “gila” terhadap penderita skizofrenia ini. Adapun, delusi merupakan kondisi penderita yang tidak bisa membedakan antara hal yang nyata dan tidak nyata.
Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO), hingga Januari 2022 lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini.
Baik pria maupun wanita, keduanya sama-sama berpotensi untuk mengalami skizofrenia. Namun pada beberapa kasus, pria biasanya lebih dulu menunjukkan gejala skizofrenia dibandingkan wanita.
Penyebab Skizofrenia
Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, tetapi beberapa faktor dapat menjadi memicu, seperti:
1. Faktor Genetik dan Lingkungan
Gangguan skizofrenia dapat dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan ini, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa.
Selain itu, faktor lingkungan seperti infeksi virus atau kekurangan nutrisi saat di kandungan, juga hidup di lingkungan yang penuh tekanan sehingga mengalami stres berat dapat memicu seseorang mengidap skizofrenia.
2. Perbedaan Struktur Otak
Meski tidak diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, namun terdapat dugaan bahwa gangguan kejiwaan ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak.
3. Masalah Keseimbangan Kimia di Otak
Kemudian juga diyakini bahwa ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat dapat memicu skizofrenia.
4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Skizofrenia juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.
Jenis-Jenis Skizofrenia
Berdasarkan tanda-tanda yang muncul, skizofrenia terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya yaitu:
1. Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia paranoid merupakan jenis skizofrenia yang paling umum terjadi, di mana beberapa gejala utamanya adalah delusi dan halusinasi terhadap ketakutan tertentu.
Penderita kondisi ini sering kali memiliki kecurigaan berlebih pada orang-orang di sekitarnya sehingga sulit mengendalikan emosi atau keinginannya.
2. Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia katatonik termasuk kondisi yang paling langka, biasanya ditandai dengan gerakan secara tiba-tiba, tidak biasa, dan terbatas.
Penderitanya bisa saja beralih dari sangat aktif ke diam dalam sekejap dan sebaliknya. Mereka juga tidak banyak bicara, namun sering meniru ucapan atau gerakan orang lain.
3. Skizofrenia Tidak Terdiferensiasi
Skizofrenia tidak terdiferensiasi menunjukkan berbagai gejala dari tipe skizofrenia lainnya. Misalnya, penderita bisa saja tidak banyak bicara atau berekspresi sekaligus mengalami kebingungan atau paranoid.
4. Schizoaffective Disorder
Penderita schizoaffective disorder umumnya mengalami delusi yang disertai dengan satu atau lebih gejala gangguan mood atau suasana hati.
(Aak)