JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat Politik dan aktivis, Syahganda Nainggolan secara tajam mengemukakan pada pemerintahan Presiden Prabowo, bahwa terancam oleh warisan masalah yang disebut sebagai ‘kotoran Jokowi’ dan ‘benalu’.
Hal itu diutarakan, saat diundang menjadi tamu di Podcast Youtube Forum Keadilan TV. Ia menilai, Prabowo mewarisi sebuah struktur yang tidak sepenuhnya bersih dan solid, sehingga membutuhkan langkah pembenahan yang radikal namun terukur.
“Saat ini (pemerintahan Prabowo) seperti tercampur ‘kotoran Jokowi’ dan benalu-benalu yang perlu dibersihkan,” ujar Syahganda.
Istilah blak-blakan dari Syahganda, ‘kotoran’ dan ‘benalu’, berdefinisi pada elemen-elemen dari pemerintahan sebelumnya yang dianggap tidak produktif, termasuk individu-individu di pos-pos strategis yang dinilai tidak berkualitas dan hanya menjadi beban bagi agenda besar Prabowo untuk Indonesia.
BACA JUGA:
Survei LSI Denny JA Mayoritas Tak Percaya Isu Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Siapa yang Yakin?
Terungkap, Ini Alasan Prabowo Beri Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto
Dari analisis Syahganda, kondisi internal Prabowo disebut ‘agak keropos di dalam negeri’. Kerapuhannya itu, bersumber dari absennya dukungan solid dari dua kutub ideologis terbesar di Indonesia.
Ia menilai, representasi nasionalis selama ini masih ditujukan pada PDIP, di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputris.
Ia melanjutkan, politik Islam pada Pilpres 2024 cenderung pada gerbong dukungan Anies Baswedan.
Tidak merangkul kedua kekuatan itu, posisi Prabowo dinilai rentan, baik di dalam negeri maupun di muka internasional.
“Prabowo perlu mengkonsolidasikan kekuatan nasional dan ideologis untuk memperkuat posisinya, terutama di kancah internasional,” tegasnya.
Upaya tersebut, menurut Syahganda sudah mulai dijalankan. Terlebih, manuver politik yang dilakukan orang kepercayaan Prabowo, seperti Sufmi Dasco Ahmad untuk mendekati berbagai pihak, termasuk Megawati dan kelompok Islam, dilihat sebagai langkah krusial untuk memperkokoh fondasi pemerintahan mendatang.
(Saepul)