Pengamat Energi Sebut Proyek Hilirisasi Batu Bara Jokowi Tak Menguntungkan Investor

Menteri ESDM Tetapkan Harga Mineral Logam
Ilustrasi-Batu Bara (Dok.ESDM).

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Perusahaan Air Products and Chemicals Inc memutuskan mundur dari rencana proyek pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah batu bara menjadi Dimenthy Ether (DME).

Menanggapi hal itu, Pengamat Energi dan juga Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mengatakan, bahwa hengkangnya perusahaan asal Amerika Serikat tersebut karena proyek tersebut tidak menguntungkan, sehingga banyak investor tidak mau beralih ke bisnis DME ini.

“Sepengetahuan saya keekonomian proyek ini tak menarik, sehingga banyak investor enggan terjun ke bisnis DME ini,” kata Yusri kepada Teropongmedia.id, Rabu (27/12/2023).

Yusri mengungkapkan bahwa selain faktor lingkungan yang menjadi konsen negara maju . sebab DME masih sebagai energi kotor.

“Selain faktor lingkungan yg menjadi konsen negara maju, krn ini termasuk energi kotor,” ucap Yusri.

Menurut dia, dukungan perbankan dari negara maju sudah tidak mau untuk pembiayaan bisnis DME tersebut.

“Dukungan perbankan dari negara maju mengharamkan untuk pembiayaan pengelolaan energi kotor seperti bisnis DME ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Gibran: Agenda ke Depan Ingin Perkuat Program Hilirisasi Industri

Seperti diketahui sebelumnya, Keputusan perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) untuk tidak melanjutkan proyek hilirisasi batu bara di Indonesia disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin Tasrif menjelaskan, alasan perusahaan asal AS itu mundur dari proyek hilirisasi batu bara karena melihat peluang bisnis yang lebih menarik di Amerika, daripada di Indonesia.

“Air Prodcuts kemarin karena dia itu merasa di Amerika lebih menarik bisnisnya dia ke sana,” kata Arifin dikutip, Rabu (27/12/2023).

Arifin menyebutkan, pemerintah AS juga menawarkan subsidi menarik, terutama untuk proyek energi baru dan terbarukan (EBT).

Diketahui dalam keputusan tersebut, Air Product and Chemicals Inc tidak hanya keluar dari proyek kerjasama dengan PTBA dan Pertamina, soal gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), melainkan perusahaan itu juga memutuskan untuk hengkang dari proyek hilirisasi batu bara lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Corporate Secretary PT BA Niko Chandra mengatakan, bahwa perusahaan akan terus menggenjot program hilirisasi batu bara. Pihaknya sudah mengalokasikan cadangan batu bara khusus, untuk proyek hilirisasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

 

(Agus Irawan/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
medical check up gratis 2025
Ini Daftar Penyakit yang Dilayani Medical Check Up Gratis
Sate Maranggi Khas Purwakarta, kuliner sunda
Telusuri 5 Rasa Autentik Kuliner Sunda: Kenikmatan Alami Ada di Sini
IMG-20250103-WA0032
2 Orang Disabilitas di Cililin Merengek Butuh Popok, Pemerintah Daerah Cuek
perbedaan sayur oranik dan non organik
Tips Mengetahui Perbedaan Sayur Organik dan Non Organik
IMG-20250106-WA0027
Menpora Klaim Makan Gratis Investasi Jangka Panjang Generasi Emas
Berita Lainnya

1

Berjalan Alot, Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang

2

Program Makan Bergizi Gratis Digelar Hari Ini, 190 Titik Tersebar di 26 Provinsi

3

Ijazah Harus Dikembalikan, Ini Kata Ketua STIKOM Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Stikom Bandung Batalkan 233 Lulusannya pada Periode 2018-2023
Headline
Erick Thohir pecat STY, alasan STY dipecat
Ternyata Ini Alasan STY Dipecat, Erick Thohir Tak Persoalkan Nilai Kontrak!
Shin Tae-yong dipecat
PSSI Resmi Hentikan Kontrak dengan Shin Tae-yong!
3.500 Boks Makanan Dibagikan di Tujuh Sekolah Wilayah Kecamatan Cicendo
Program MBG, 3.500 Boks Makanan Dibagikan di Tujuh Sekolah Wilayah Kecamatan Cicendo Bandung
Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang
Berjalan Alot, Audiensi Universitas Bandung Belum Temukan Titik Terang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.