JAKARTA.TM.ID: Pengamat Ekonomi sekaligus Wakil Ketua Bidang VIII Bakastra BPP HIPMI, Yohan Fitriadi menilai terkait percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang disoroti oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
Percepatan program ini sangat penting untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, dalam menjalankan program pengurangan emisi, kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan dari pemerintah daerah, menjadi sangat penting.
“Hal ini harus Diwujudkan bersama oleh pemerintah Daerah, bukan saja hanya pada Pemerintah Pusat yang dominan menggalakan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB),” kata Yohan kepada Teropongmedia.id, Senin (20/11/2023).
Yohan menyebutkan, pemerintah daerah dapat mengeluarkan regulasi dan kebijakan lokal yang mendukung penggunaan kendaraan listrik, seperti insentif pajak, keringanan biaya parkir, atau aturan yang memfasilitasi penggunaan kendaraan listrik di wilayah tersebut. “Hal ini dapat menjadi dorongan besar bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik,” ungkap Yohan.
BACA JUGA: Daftar Motor Listrik Harga Terjangkau dari Exotic, ada yang cuma Rp6 jutaan lho!
Menurut dia, sektor industri otomotif adalah elemen kunci dalam upaya Indonesia menuju dekarbonisasi, terutama karena transportasi menjadi penyumbang gas emisi terbanyak kedua di Indonesia.
“Kami menyambut baik komitmen pemerintah untuk mencapai Net-Zero Emission dan berpendapat bahwa sektor industri otomotif harus terlibat secara aktif dalam upaya pengurangan emisi karbon,”sebutnya.
“Kami menyoroti tren global yang beralih dari motor bakar ke kendaraan listrik, dan Mayakini bahwa Indonesia harus mengikuti tren ini,” ucapnya.
Strategi yang dapat dilakukan oleh Indonesia adalah dengan aktif dalam membangun industri kendaraan listrik, termasuk ekosistemnya. Menurut kami, ini bukan hanya tentang menjadi konsumen kendaraan listrik, tetapi juga menjadi produsen.
Negara-negara lain sudah aktif dalam membangun industri kendaraan listrik, dan Indonesia tidak boleh hanya menunggu. “Kami Meyakini pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk insentif dan program bantuan untuk mendorong adopsi kendaraan listrik oleh masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dirinyai mengapresiasi upaya pemerintah dalam memberikan insentif, seperti pengurangan pajak, pembebasan PPNBM untuk mobil dan bus listrik, serta kebijakan bebas ganjil genap di beberapa daerah. ini adalah langkah-langkah positif yang dapat membantu percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami mencatat beberapa manfaat dari menggunakan kendaraan listrik, termasuk pengurangan emisi, efisiensi energi, dan potensi pengurangan impor minyak,” paprnya.
Selain itu, adopsi kendaraan listrik juga dapat mendukung ketahanan energi, ekonomi sirkuler, dan diversifikasi ekonomi melalui pengembangan rantai pasok kendaraan listrik.
BACA JUGA: Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia, Hyundai Motors Bangun Infrastruktur Pengisian Daya
Akhirnya, pihaknya menyoroti peluang besar Indonesia dalam industri kendaraan listrik, terutama melalui cadangan bahan baku seperti nikel dan tembaga. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dengan cadangan melimpah, memiliki potensi untuk menjadi pemain utama dalam industri otomotif berbasis listrik secara global.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan dukungan program bantuan mulai dari penggunaan pajak sampai penyediaan failitas. Terdapat beberapa manfaat dari menggunakan kendaraan listrik selain pengunrangan emisi , dari aspek ketahanan energi dan efisiensi juga dapat mengurangi impor kemudian subsidi yang dikeluarkan dapat dialokasikan untuk mendukung kendaraan listrik.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan