Sri Mulyani Berhasil Kumpulkan Pajak Hingga Rp342,88 T

[info_penulis_custom]
Target APBN
Penerimaan pajak dilaporkan setara dengan target APBN. (Instagram @smindrawati)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Penerimaan pajak dilaporkan mencapai Rp342,88 triliun Per tanggal 15 Maret 2024, setara dengan 17,24 persen dari target pendapatan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

Dari jumlah penerimaan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, bahwa PPH non-migas memberikan kontribusi sebesar Rp 203,92 triliun atau 19,18 persen dari target yang ditetapkan.

Selain itu, sumbangan dari PPN dan PPNBM mencapai Rp 121,92 triliun atau 15,03 persen dari target, disusul oleh PBB dan pajak lainnya yang mencapai Rp 2,56 triliun atau 6,79 persen dari target.

PPH migas juga memberikan kontribusi sebesar Rp 14,48 triliun atau 18,95 persen dari target yang telah ditetapkan.

Dari segi jenisnya, sebagian besar jenis pajak utama menunjukkan pertumbuhan positif sejalan dengan stabilitas ekonomi nasional.

Sebagai contoh, PPH 21 berhasil dikumpulkan sebesar Rp 59,91 triliun, yang berkontribusi sebesar 17,47 persen dari total penerimaan.

Sementara itu, dari segi sektor, Menkeu mencatat bahwa industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak, mencapai Rp 85,29 triliun atau 25,64 persen, meskipun sektor ini juga mengalami kontraksi sebesar 12,3 persen.

Ini sesuai dengan peningkatan jumlah Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi yang menunjukkan tren positif dalam perekonomian.

“Ini karena adanya restitusi tadi. Kalau tidak ada restitusi industri pengolahan masih tumbuh tipis di 1,9 persen,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Maret 2024, di gedung Juanda Kementerian Keuangan, mengutip kemenkeu, Selasa (26/3/2024).

Dalam hal penerimaan kepabeanan dan cukai, Menteri Sri Mulyani juga mencatat bahwa penerimaan dari Bea Masuk hingga 15 Maret 2024 mencapai Rp 9,9 triliun, atau setara dengan 17,5 persen dari target yang telah ditetapkan dalam APBN.

BACA JUGA: Dibayangi Defisit APBN 2025, Sri Mulyani Ogah Spekulasi Soal Program Makan Siang Gratis

Sementara itu, penerimaan dari Bea Keluar mencapai Rp 3,3 triliun, atau setara dengan 19 persen dari target penerimaan. Penerimaan dari cukai juga terkumpul sebesar Rp 43,3 triliun, atau setara dengan 17,6 persen dari total penerimaan.

Meskipun terpengaruh oleh penurunan harga komoditas, kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilaporkan sebagai baik dan tetap stabil. Sampai pertengahan Maret 2024, PNBP telah terkumpul sebesar Rp 93,5 triliun, mencapai sekitar 19 persen dari target APBN.

 

(Vini/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
ROG-XG-Station-3-External-GPU-Dock
Comeback Setelah 8 Tahun, ASUS ROG XG Station 3 Bawa Thunderbolt 5 dengan Performa Kelas Desktop
pasangan mesum kos-kosan
Satpol PP Karawang Tangkap 24 Pasangan Mesum Kelas Kos-Kosan
reshuffle kabinet
Isu Reshuffle Kabinet Muncul, Istana: Diimbau Presiden
Target 82,9 Juta Penerima, Anggaran MBG Ditambah 100 T
Target 82,9 Juta Penerima, Anggaran MBG Ditambah 100 T
05ec37b1bbad12d6dad02b8965413f03
Deni Daffa Takluk Lewat Guillotine Choke, Harapan Indonesia di RTU4 Pupus
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Seorang Warga di Cikahuripan Lembang Diduga Terseret Longsor, Masih Dalam Pencarian

4

Jembatan Terapung Cijeruk Roboh Kedaraan Bermotor Terjabak

5

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB
Headline
Diskon Tarif Listrik 50%
Cek, Diskon Tarif Listrik 50% akan Diberlakukan Lagi Bulan Depan
Kejati Jabar Tahan Mantan Sekda Kota Bandung
Kasus Korupsi Kebun Binatang, Kejati Jabar Tahan Mantan Sekda Kota Bandung
Jelang Idul Adha, DKPP Kota Bandung Libatkan Tim Ahli dan Teknologi Digital
Jelang Idul Adha, DKPP Kota Bandung Libatkan Tim Ahli dan Teknologi Digital
Daftar Enam Paket Insentif Ekonomi, Berlaku Mulai Juni
Daftar Enam Paket Insentif Ekonomi, Berlaku Mulai Juni

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.