BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Berdasarkan keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, 5 WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.
“Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang,” lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.
Dijelaskan lebih lanjut, lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin meminta Pemerintah Malaysia terbuka terkait penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Penembakan itu telah mengakibatkan satu korban jiwa dan sejumlah korban luka-luka.
BACA JUGA: Penembakan WNI di Selangor, Kemlu Kirim Nota Diplomatik
“Saya sebagai Anggota DPR RI menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia APMM. Tentang kasus penembakan yang dilakukan oleh mereka di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia,” kata TB Hasanuddin, Senin (27/1/2025).
Selain itu, TB Hasanuddin juga mempertanyakan penjelasan APMM terkait insiden tersebut. Menurutnya, masih ada yang janggal terhadap peryataan APMM.
“Penjelasan dari APMM menurut hemat saya sangat diragukan,” ujarnya. Kejanggalan itu, terkait penabrakan yang dilakukan oleh WNI.
Seharusnya, melarikan diri, bukan sebaliknya menabrak sampai empat kali. “Upaya menabrak itu sebesar apa kapal yang dipakai oleh warga negara Indonesia, kok sampaibberani menabrak kapal APMM yang relatif besar,” katanya.
Kejanggalan berikutnya, kata TB Hasanuddin yang patut diragukan adalah konon aparat APMM melakukan bela diri karena WNI-nya membawa dua parang. “Kalau penjelasan itu benar berarti yang membawa parang itu sudah naik ke Kapal APMM. Sementara ini korban yang ditemukan justru di tempat lain dan di pantai,” katanya.
Menurut TB, dua peryataan ini patut di klarifikasi ulang oleh pemerintah Malaysia. Hal agar hubungan kedua negara tetap baik.
Sementara, TB Hasanuddin juga mendorong WNI yang ingin masuk ke wilayah negara lain agar masuk secara legal. Hal ini untuk menghidari masalah yang fatal.
BACA JUGA: P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan
“Mengenai WNI yang ingin masuk ke negara lain untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Tetapi masuklah secara legal agar tidak menjadi masalah yang fatal,” katanya.
TB Hasanuddin juga mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang merespon dengan cepat atas kejadian ini. “Kasus ini sudah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri, Direktur perlindungan WNI dan terus dimonitor oleh Menlu untuk memberikan bantuan yang diperlukan,” ucapnya.
(Usk)