BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Presiden Amerika Serikat sekaligus calon presiden dari Partai Republik untuk tahun 2024, Donald Trump menyedot perhatian dunia, usai selamat dari percobaan pembunuhan, di Pennsylvania. Para pendukungnya, kompak menggunakan perban di telinga sebagai bentuk dukungan.
Pendukung Trump kompak mengenakan perban telinga palsu. Tren ini dengan cepat menyebar di kalangan delegasi konvensi dan pendukung Partai Republik. Joe Neglia, seorang delegasi dari Tempe, Arizona, menyatakan, ia terinspirasi memakai penutup telinga setelah melihat penampilan Trump di RNC.
“Saya berpikir, ‘apa yang bisa saya lakukan untuk menghormati kebenaran? Apa yang mungkin bisa saya lakukan?'” kata Neglia. “Lalu saya melihat perban itu dan saya berpikir, saya bisa melakukannya. Jadi, saya memakainya hanya untuk menghormati Trump dan untuk menunjukkan simpati kepadanya serta persatuan dengannya.”
BACA JUGA: Prabowo Prihatin Atas Insiden Penembakan Trump
Stacey Godman, peserta konvensi lainnya, juga mengaku ikut tren itu “sebagai bentuk solidaritas untuk Trump”.
Pasca penembakan, kondisi Trump dilaporkan dalam keadaan baik. Namun, dokter merekomendasikan Trump untuk menjalani operasi rekonstruksi pada bagian telinga pasca mengalami penembakan.
Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian yang rusak dan jaringan parut di sekitarnya, diikuti dengan pengaturan ulang jaringan sehat untuk memulihkan penampilan normal telinga. Operasi ini diperkirakan memakan biaya lebih dari 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 161 juta dan membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama.
Selain menjadi tren fashion, penggunaan perban telinga di kalangan pendukung Trump menunjukkan tingkat solidaritas yang tinggi. Sebuah video di media sosial X (sebelumnya Twitter) menunjukkan seorang penggemar berpakaian seperti Paman Sam mengenakan penutup telinga bertuliskan “lawan! lawan! lawan!” – kata-kata yang diteriakkan Trump beberapa detik setelah penembakan terjadi.
(Saepul/Budis)