Pendaftar Jaminan Kehilangan Pekerjaan Rendah, Insentif Rp 1,3 Triliun Tak Tersalurkan, Kok Bisa?

Penulis: usamah

Apindo Ekonomi Melambat PHK
Ilustrasi- Pekerja Pabrik Tekstil (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Indonesia diperkirakan terus berlanjut hingga 2025. Terutama di industri padat karya seperti industri manufaktur dan pengolahan.

Dilain sisi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) masih rendah. Sehingga anggaran insentif sebesar Rp 1,3 triliun yang disediakan dikhawatirkan tidak tersalurkan dengan proporsional.

“Yang kita monitor juga adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan, ternyata yang teregister melalui Kemenaker jumlahnya terlalu rendah,” kata Airlangga kepada wartawan usai acara Implementasi Reformasi Birokrasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024).

Airlangga mengatakan, perlu ada evaluasi mengenai kondisi tersebut. Mengingat serapan anggaran yang disediakan bisa berimbas minim nantinya.

“Kita akan perbaiki juga bagaimana cara mendapatkannya karena kalau jumlahnya rendah, anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp 1,3 triliun untuk menjadi bantalan mereka yang terkena PHK mereka tidak nikmati,” jelasnya.

BACA JUGA: PHK Meningkat di 2024, Tantangan Indonesia di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Untuk meningkatkan jumlah penerima manfaat dari program tersebut, saat ini tengah dilakukan upaya penyesuaian insentif pelatihan JKP dengan insentif program Prakerja dengan revisi aturan melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan.

Diketahui, insentif program Prakerja memang lebih besar dibandingkan insentif pelatihan JKP. Insentif pelatihan program JKP sebesar Rp1 juta, dan berencana akan ditingkatkan menjadi Rp 2,4 juta. Sedangkan insentif program Prakerja adalah sebesar Rp 3,5 juta.

“Dengan adanya revisi nanti JKP kita berharap angka ini bisa naik. Kalau angka ini naik maka bantalan terhadap kelas menengah akan semakin kuat,” tutur dia.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia
Kabar Penutupan Selat Hormuz Buat Harga Minyak Dunia Naik, Tertinggi Sejak Januari
honda step wgn
Honda STEP WGN e:HEV Siap Pamer di GIIAS 2025, Nissan Serena Wajib Waspada!
Wuling Bingo s
Wuling Pamerkan Desain Bingo S, Harga Tak Kuras Kantong!
CHERY C5
Chery Siapkan C5 Gantikan Omoda 5, Apa Bedanya?
anak siksa ibu
Pengakuan Ibu Usai Disiksa Anak, Tak Dituruti Uang Rp 30 Ribu Berbuah Memar!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

3

PLN Majalaya Kota Gelar Program Pemasaran Keliling di Kecamatan Paseh, Jangkau 51 Pelanggan Baru

4

Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!

5

Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Headline
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
marc_marquez-SvUt_large
Dominasi Ducati di Mugello, Marc Marquez Kian Tak Terbendung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.