BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — TIM SAR Gabungan terkendala dalam Operasi pencarian dan penyelamatan terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Dilaporkan hingga Senin (19/5/2025), tim SAR gabungan masih terus berupaya menjangkau lokasi bencana banjir bandang dan longsor di Pegunungan Arfak di tengah akses jalan yang rusak parah dan tertutup material banjir seperti kayu dan bebatuan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kakansar) Manokwari, Yefri Sabaruddin mengatakan, tim dari Basarnas bersama TNI, Polri, Kodim, Polres Pegaf, serta Polda Papua Barat telah bergerak menuju lokasi kejadian kecelakaan. Namun, kondisi jalur yang ekstrem membuat perjalanan menjadi sangat lambat.
Baca Juga:
Longsor Menutup Akses Jalan Sersan Badjuri Cihideung
19 Warga Terdampak Longsor Lembang Ditampung Sementara, Pemkab Cari lahan Relokasi
Kami sangat berharap dapat segera mencapai lokasi agar penanganan terhadap korban dapat dilakukan secepatnya,” ujar Yefri, Senin (19/5/2025).
Saat ini, Tim SAR Gabungan sudah berada di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, wilayah terdekat yang masih bisa diakses menuju lokasi terdampak.
Sebelumnya, bencana banjir bandang disertai tanah longsor melanda Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, pada Jumat (16/5/2025). Kampung Mayes menjadi wilayah yang terdampak paling parah dalam peristiwa ini.
Seorang warga Distrik Masni, Harun Maidodga (22), ditemukan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di Pegunungan Arfak. Sementara itu, 19 warga lainnya masih dinyatakan hilang. (Usk)