BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Suasana hangat dan penuh kebersamaan tampak jelas dalam kegiatan warga di RW 010 Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru. Dalam acara tersebut, penampilan seni tari tradisional dari komunitas Gentra Wiharja Putra menjadi pembuka yang mencuri perhatian warga.
Salah satu penari muda, Davina, tampil energik dan penuh semangat, memperlihatkan bahwa seni tari tradisional masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.
Warga dari berbagai usia berkumpul di pelataran terbuka. Dokumentasi acara menunjukkan momen akrab antara pemuda, ibu-ibu, hingga para tokoh masyarakat.
Yang menarik, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh tokoh publik, Akhmad Marjuki. Meski dikenal sebagai figur penting di tingkat provinsi, kehadirannya dalam kegiatan warga menunjukkan kedekatan yang nyata dengan masyarakat akar rumput. Ia tampak membaur santai bersama warga, berdiri di tengah keramaian, menyimak jalannya acara dengan penuh perhatian.
Baca Juga:
Bukan Gimmick! Ini Kata Akhmad Marjuki Soal Media dan Aspirasi Publik
Budaya Lokal dan Partisipasi Masyarakat
Kegiatan yang diwarnai dengan penampilan seni ini menjadi contoh konkret bahwa pelestarian budaya tidak harus selalu formal atau besar-besaran. Melalui ruang komunitas seperti ini, nilai-nilai budaya bisa tetap tumbuh dan dikenalkan pada generasi muda secara alami.
Davina dan kawan-kawan yang tampil di panggung kecil itu bukan hanya menghibur. Tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang kebanggaan terhadap identitas lokal.
Kehadiran tokoh seperti Akhmad Marjuki di tengah-tengah acara warga memperkuat pesan bahwa dukungan terhadap seni dan budaya bukan hanya tugas komunitas, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk para pemangku kebijakan. Melalui partisipasi langsung, kegiatan ini terasa hidup, tidak sekadar seremoni.
Acara ini pun memperlihatkan semangat gotong royong dan kolaborasi antara warga, komunitas lokal, dan tokoh masyarakat. Di tengah perkembangan zaman, kegiatan semacam ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan dan budaya lokal tetap relevan, bahkan bisa menjadi pondasi utama dalam memperkuat rasa persatuan.
(Hafidah Rismayanti/Aak)