BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mulai menerapkan mekanisme baru dalam penyelesaian persoalan sampah di Kota Bandung. Saat ini, terdapat 136 titik timbulan sampah yang menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk segera ditangani.
Erwin menjelaskan bahwa metode pemusnahan akan menjadi solusi dalam mengatasi sampah yang belum tertangani.
Langkah ini dilakukan setelah terhentinya kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terkait pembuangan sampah ke TPA Pasirbajing, yang menyebabkan sekitar 430 ton sampah belum terangkut.
“Penanganan ini dilakukan agar timbulan sampah di 136 titik tersebut bisa dimusnahkan. Caranya adalah dengan membawa sampah ke TPS terdekat, lalu memusnahkannya menggunakan insinerator,” ujar Erwin, Selasa (25/2/2025).
Pemkot Bandung juga berencana menempatkan 15 mesin insinerator di beberapa TPS di wilayah Kota Bandung. Langkah ini diharapkan dapat membantu merealisasikan target penyelesaian sampah sebanyak 430 ton per hari.
“Targetnya memang 430 ton per hari, tetapi alatnya belum siap semuanya. Namun, dalam tiga bulan ke depan, proses ini akan berjalan secara bertahap,” tambahnya.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Bakal Pangkas APBD Rp50 hingga Rp400 Miliar untuk Efisiensi Anggaran
Pemkot Bandung Tegaskan Pengurusan NIB Tak di Pungut Biaya Bagi Para Pelaku Usaha
Selain itu, Pemkot Bandung tetap menjalankan berbagai program penanganan sampah yang sudah ada sebelumnya, seperti bank sampah, magotisasi, roseda, serta kawasan bebas sampah.
Meskipun program-program ini tidak sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah sampah, setidaknya dapat membantu mengurangi timbulan sampah harian.
Sementara itu, pembuangan sampah ke TPA Sarimukti tetap dilakukan mengingat jumlah sampah harian Kota Bandung mencapai 1.496,3 ton per hari.
“TPA Sarimukti masih menjadi opsi utama. Saat ini, ada sekitar 400 ton sampah yang belum tertangani, dan kami terus mencari solusi agar bisa dimusnahkan,” pungkas Erwin.
(Rizky Iman/Budis)