BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kota Bandung memastikan revitalisasi Teras Cihampelas akan tetap dilanjutkan, meski sempat diwarnai polemik usulan pembongkaran oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan proyek ini akan menyasar seluruh struktur, termasuk bagian atas dan bawah Teras Cihampelas yang selama ini kurang diperhatikan.
“Revitalisasi jalan terus. Sudah saya komunikasikan dengan Pak Gubernur, dan beliau memberi lampu hijau, dengan catatan Pemkot Bandung harus bisa menjaga dan merawat Teras Cihampelas secara konsisten,” kata Farhan, Kamis (10/7/2025).
Farhan mengungkapkan revitalisasi ini tak sekadar perbaikan estetika. Masalah serius justru terletak di bagian bawah struktur teras, di mana tiang pancang yang menopang konstruksi diketahui merusak tali air di kawasan tersebut.
Dampaknya, aliran air hujan tidak mengalir ke gorong-gorong seperti seharusnya, melainkan merembes ke gang-gang warga di bawahnya.
Baca Juga:
Bangunan Nakal Disegel, Pemkot Bandung Tegaskan Tak Ada Toleransi Pelanggaran di KBU!
Farhan Akui Tantangan Industri Game Lokal, Bandung Siap Bangun Ekosistem Baru
“Kerusakan tali air itu mengkhawatirkan. Air hujan tidak masuk ke gorong-gorong, malah masuk ke permukiman. Ini harus segera diatasi,” ucapnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Farhan menyatakan Pemkot Bandung akan membangun gorong-gorong baru untuk memulihkan sistem drainase. Namun, Farhan mengaku pekerjaan ini membutuhkan anggaran besar dan waktu tidak sebentar.
“Kita akan lakukan bertahap. Estimasi dua tahun untuk menyelesaikan pondasinya. Tapi ini harus dikerjakan, karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga,” ujarnya.
Meski revitalisasi jalan terus, Farhan tak menutup kemungkinan wacana pembongkaran masih akan berkembang di masa depan. Dirinya menegaskan semua kebijakan harus tetap tunduk pada kajian hukum dan lingkungan.
“Wacana hukum itu tidak perlu diakhiri tergesa-gesa. Kalau nanti terbukti secara hukum dan lingkungan bahwa Teras Cihampelas lebih banyak mudaratnya, maka kita harus terbuka terhadap kemungkinan pembongkaran,” pungkasnya. (Kyy/_Usk)