BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang warga Desa Inbate Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tertembak saat bentrok dengan aparat Timor Leste.
Penembakan terjadi ketika WNI tersebut mempertahankan batas negara yang diduga digeser pihak Timor Leste.
Insiden terjadi pada Senin (25/8/2025) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, di Tapal 33, Dusun Nino, Desa Inbate.
Sebanyak 24 warga Dusun Nino terlibat bentrok dengan tujuh personel Unidade de Patrulhamento Da Fronteira (UPF) yang dilengkapi senjata larang panjang
Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili menyampaikan nota diplomatik ke Timor Leste usai insiden warga NTT yang tertembak aparat saat bentrok soal perbatasan atau patok.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha, mengatakan melalui komunikasi tersebut, disetujui proses survei di 12 titik rawan perbatasan akan ditunda guna mencegah eskalasi ketegangan.
Baca Juga:
KBRI Riyadh Jadi Kunci di Balik Sukses Tim Indonesia di EWC 2025
Imbau Taat Hukum, KBRI Tokyo Tingkatkan Komunikasi dengan WNI di Jepang
“KBRI Dili juga menyampaikan nota diplomatik ke pemerintah TimorLeste di mana telah disetujui agar proses survey di 12 lokasi rawan dapat ditunda terlebih dahulu guna mencegah eskalasi ketegangan di perbatasan Indonesia dan Oecusse,” kata Judha, dalam keterangannya.
Judha menyebut KBRI Dili telah menyampaikan permintaan kepada otoritas Timor Leste untuk menyelidiki insiden tersebut. Selain itu, kedua pihak juga sepakat mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Mengimbau masyarakat agar tetap tenang, menjaga kondusifitas, dan sementara tidak melakukan aktivitas di patok provinsi 36,” ucap Judha.
Duta Besar RI untuk Timor Leste telah menyampaikan keprihatinan langsung kepada Wakil Perdana Menteri Timor Leste, Mariano Assanami Sabino. Dalam pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk menunda survei bersama serta meminta warga di perbatasan agar saling menahan diri.
“Mendorong pengelolaan media kedua negara dengan baik terhadap kejadian ini agar tidak dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang tidak berkepentingan,” tutur Judha.
Di lapangan, perwakilan KBRI Dili di Oecusse telah meninjau lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Melalui Atase Kepolisian dan Atase Pertahanan, KBRI Dili juga terus menjalin komunikasi erat dengan Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dan Polda NTT guna mendukung proses penyelidikan. (usamah kustiawan)