Pemerintah Diminta Kaji Ulang Proyek Gas DME dari Batu Bara, Dinilai Tidak Ekonomis

Penulis: Raidi Rahman

Survei Persiapan Kelola Tambang Batu Bara Muhammadiyah
Ilustras-Truk pengangkut batu bara sedang mengangkut hasil tambang di Indonesia. (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil ketua MPR RI Eddy Soeparno merespon rencana pemerintah yang akan melanjutkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai pengganti LPG. Eddy meminta pemerintah untuk sebaiknya mengkaji ulang rencana proyek tersebut.

Pemerintah telah mengumumkan rencananya untuk melanjutkan kembali proyek DME. Produk gas batu bara ini didesain sebagai substitusi LPG yang sebagian besar masih Impor.

Eddy Seoparno mengapresiasi rencana pemerintah untuk mendorong ketahanan energi melalui gasifikasi batu bara menjadi DME. Namun dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah sebaiknya mengkaji Kembali pentingnya kebijakan ini.

Pasalnya, proyek DME sempat terkendala pada pada masa pemerintahan sebelumnya. Selain itu, Eddy yang juga Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi Investasi, Hilirisasi, Lingkungan Hidup serta Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan bahwa proyek ini dinilai tidak ekonomis.

“Ketika menjadi pimpinan Komisi VII DPR dari tahun 2019-2024, saya mendalami proses hilirisasi batubara menjadi DME dan kami terbentur pada kendala utama yakni keekonomian dari produk jadinya,” jelas Eddy dalam keterangan nya.

Bahan baku yang digunakan dalam proses gasifikasi menjadi DME adalah batu bara dengan kandungan kalori baik. Hal ini menjadikan biaya produksi menjadi tinggi dan produk jadi menjadi tidak ekonomis.

“Karena feedstock batu bara yang digunakan berkalori 4.000 – 4.200, biaya bahan bakunya relatif tinggi. Sehingga ketika melalui proses produksi menjadi DME, harga barang jadinya menjadi mahal dan bahkan dalam hitungan kami bisa lebih mahal daripada impor LPG,” tuturnya.

Sementara tujuan awal dari pengembangan proyek DME ini adalah untuk menggantikan impor LPG. Eddy mengungkapkan bahwa impor LPG secara ekonomis masih lebih murah disbandingkan produksi DME.

Pemerintah sebaiknya memfokuskan pada peningkatan kapasitas porduksi LPG dalam negeri dibandingkan membangun fasilitas produksi DME.

“Jika di masa mendatang teknologi produksi DME menjadi lebih terjangkau, kita bisa melangkah untuk melakukan hilirisasi batu bara,” ujar Eddy.

Rencana Hilirisasi Pemerintah

Pekan lalu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana hilirisasi pemerintah salah satu nya untuk mendorong ketahanan energi melalui proyek DME.

Bahlil menyatakan bahwa DME kali ini akan didanai dan mengandalkan sumber daya dalam negeri tanpa ketergantungan investor asing

BACA JUGA:

Bahlil Siapkan Proyek Gas Batubara DME untuk Ketahanan Energi, Didanai Danantara

Kejar Swasembada, 2 Proyek Ketahanan Energi Segera Dieksekusi Pemerintah

Namun, Eddy menekankan bahwa sebaiknya pemerintah mengkaji kembali rencana pengembangan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME. Terutama terkait keekonomian produk jadi dari gas batu bara ini.

“Ke depan, para pengambil kebijakan melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan agar keekonomian produk DME lebih murah dibandingkan LPG. Kajian ini penting untuk memastikan kebijakan hilirisasi batu bara dapat mengurangi impor dan memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Eddy dalam keterangannya, dikutip Senin (10/3/2025).

 

(Raidi/Budis )

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Yono Bakrie
Yono Bakrie Ungkap Pesan Terakhir Gustiwiw: ‘Aku Sudah Nikah, Doamu Aku Terima’
gas elpiji oplosan cirebon
Gas Elpiji Oplosan Beredar di Pegambiran dan Karyamulya Cirebon, Berhasil Dibongkar Polisi
spmb jabar 2025-8
Pos Aduan SPMB Jabar 2025: Tiap Pelanggaran Pasti ada Sanksi
arisan fiktif cirebon
Polres Cirebon Ringkus Pelaku Arisan Fiktif, Seorang Korban Tertipu Puluhan Juta
ormas pakai seragam
Bima Arya Larang Ormas Pakai Seragam Mirip TNI/Polri
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

DJP Jawa Barat Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar

3

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

4

Insiden Norris vs Piastri Picu Ketegangan Internal McLaren di Tengah Perburuan Poin

5

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.