TERNATE, TEROPONGMEDIA.ID — Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI melaksanakan kegiatan Konservasi Cagar Budaya Nasional Benteng Oranje di Kota Ternate pada Agustus 2025 lalu.
Pelindungan cagar budaya merupakan serangkaian upaya yang bertujuan mencegah dan menangani kerusakan, kehancuran, atau kepunahan cagar budaya agar nilai-nilai penting yang dikandungnya tetap terpelihara.
Sebagaimana diatur dalam UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, salah satu bentuk pelindungan tersebut mencakup pemeliharaan, perawatan, dan konservasi.
Mengutip unggahan Instagram Kemenbud RI, fokus kegiatan kali ini adalah pembersihan dinding benteng, baik bagian dalam maupun luar, dari mikroflora seperti lumut dan alga, serta tumbuhan liar yang berpotensi merusak struktur bangunan.
Proses konservasi dilakukan dengan metode khusus, meliputi penyikatan manual, penyemprotan herbisida selektif, serta pemanfaatan bahan alami, yang semuanya ditangani secara langsung oleh tenaga ahli konservasi.
Sejarah Benteng Oranje
Benteng Oranje, yang dahulu pernah ditempati oleh bangsa Portugis dan Belanda, didirikan pada 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Nama “Oranje” sendiri baru diberikan pada tahun 1609 pada masa pemerintahan Sultan Mudaffar, oleh Francois Wiltlentt.
Awalnya, benteng ini merupakan bekas benteng tua peninggalan Portugis yang dihuni masyarakat Melayu, sehingga dikenal juga sebagai Benteng Melayu.
Terletak di pusat Kota Ternate, Maluku Utara, tepatnya di Jalan Hasan Boesoeri, Kelurahan Gamalama, Benteng Oranje ini dahulu berada di tepi pantai.
BACA JUGA
Keraton Yogyakarta Gelar Ritual Topo Bisu Lampah Mubeng Benteng di Malam 1 Suro
Demonstrasi Rusak Museum dan Bakar Cagar Budaya, Menbud: Ini Kerugian Besar Bangsa!
Namun, akibat proses reklamasi, kini lokasinya berada di tengah kota. Sejak 2016, Benteng Oranje dialihfungsikan menjadi destinasi wisata sejarah yang dilengkapi dengan taman kota dan pertokoan di sekitarnya, sehingga semakin mudah diakses oleh pengunjung.ben
Upaya konservasi yang berkelanjutan ini sangat penting untuk memastikan Benteng Oranje tetap kokoh dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bukti sejarah dan identitas budaya bangsa.
(Aak)