JAKARTA,TM.ID: PDI Perjuangan menyesalkan atas insiden tindak kekerasan dan penyiksaan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Jawa Tengah. Mereka memprotes keras atas tindakan oknum TNI tersebut.
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menduga jika tindak kekerasan itu berawal dari kerancuan Pak Prabowo sebagai Menhan dan sebagai Capres. Sehingga tercipta kesan adanya ‘emotional bonding’ di kalangan oknum TNI tertentu dengan Pak Prabowo.
“Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanggapan Pak Prabowo yang mengutuk aksi kekerasan tersebut,” kata Hasto dalam keterangannya dikutip Senin (1/1/2024).
BACA JUGA: 15 Anggota TNI Ditahan, Dugaan jadi Pelaku Penganiayaan 7 Relawan Ganjar-Mahfud
Hasto menjelaskan, apapun logikanya, PDI Perjuangan meminta Panglima TNI secepatnya menindak oknum TNI tersebut agar tidak mencederai netralitas TNI.
“Nama baik TNI, juga POLRI dan aparatur negara lainnya, jangan dikorbankan dengan aksi oknum-oknumnya. Karena itulah Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas itu. Sebab struktur TNI/POLRI itu komando. Jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin,” ungkap Hasto.
PDI Perjuangan percaya bahwa TNI dan POLRI akan menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas segalanya.
“Nama baik TNI/POLRI itu sangat baik karena sejarahnya menjaga NKRI. Sikap partisan sebagaimana terjadi di Boyolali bisa merusak nama baik itu sehingga harus ditindak tegas,” bebernya.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan/Masnur