Pastikan Tayangan Beretika, Konten Platform OTT Bakal di Sensor

Penulis: Budi

Konten Platform OTT
Pemerintah akan mengambil langkah penting untuk menyensor konten di Platform Over-The-Top (OTT). (Foto: SetyoBudianto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pemerintah akan mengambil langkah penting untuk menyensor konten di Platform Over-The-Top (OTT).

OTT adalah layanan media yang ditawarkan langsung kepada penonton melalui Internet. OTT meliputi platform layanan TV berbayar, siaran televisi, dan televisi satelit.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong di Kalimantan Utara, Minggu (20/8/2023).

Menurut ia, langkah itu diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa masyarakat tidak terpapar pada materi yang di luar batas etika.

“Ini harus didiskusikan betul-betul supaya tidak muncul pertanyaan, mengapa film-film yang tayang di TV Indonesia disensor? Orang merokok saja di-blur (gambar dibuat buram), sementara film di OTT bebas saja. Ini kan tidak fair (adil). Mungkin gara-gara itu orang berpikir daripada nonton di TV kita yang banyak sensor, lebih bagus nonton di sana (OTT). Akhirnya lebih banyak orang terpapar hal-hal yang melanggar etika,” ucap Usman.

Rencana Langkah-Langkah Penyensoran Konten di OTT

Usman juga menyoroti pentingnya diskusi antara pemangku kepentingan terkait rencana penyensoran konten di platform OTT. Pemerintah berencana untuk mengumpulkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Lembaga Sensor Film (LSF), pemain OTT, dan lembaga yang bekerjasama dengan OTT, untuk merumuskan langkah-langkah yang efektif.

“Oleh karena itu kita harus diskusikan betul-betul siapa yang bertanggung jawab menyensor film-film yang ada di OTT. Bisa saja ada sistem atau mekanisme self sensorship, misal, tapi, apakah itu efektif? Atau bisa saja disensor oleh yang kerja sama dengan OTT tersebut,” kata Usman.

Terkait dengan kewenangan penyensoran, Usman Kansong menjelaskan bahwa LSF memiliki peran penting dalam melakukan sensor terhadap konten-konten tertentu. Namun, karena objek konten ada di OTT, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga memiliki wewenang untuk melakukan sensor. Tapi, usulan untuk take down atau menurunkan konten yang dianggap melanggar atau tidak sesuai menjadi tanggung jawab Kemenkominfo.

Penyensoran oleh Mitra dan Lokalisasi Konten

Dalam konteks ini, Usman Kansong memberikan contoh tentang bagaimana mitra yang bekerjasama dengan OTT, seperti film-film yang ditayangkan di layanan TV berbayar, juga melakukan penyensoran terhadap konten sebelum tayang.

Proses ini sejalan dengan pemberian sulih teks di film-film tersebut, sehingga dapat menjaga kesesuaian dan ketepatan konten yang disajikan kepada penonton.

Usman Kansong menyebutkan bahwa dalam waktu dekat, Kemenkominfo akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendiskusikan secara mendalam tentang langkah-langkah penyensoran konten di platform OTT. Meskipun tanggal pasti pembahasan belum diungkapkan, ia menegaskan bahwa diskusi ini akan segera dilaksanakan.

Menyikapi Peraturan dan Mekanisme Sensor

Indonesia memiliki peraturan yang mengatur berbagai aspek, termasuk tentang pornografi. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjalankan mekanisme sensor yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika masyarakat. Usman Kansong menggarisbawahi pentingnya membahas siapa yang akan bertanggung jawab dalam melakukan penyensoran film-film di platform OTT.

Ia mempertanyakan apakah ada opsi untuk menerapkan mekanisme self-censorship atau bahkan menghadirkan sistem lokalisasi, di mana batasan usia atau jam tayang akan ditetapkan.

Hal ini dianggapnya sebagai langkah yang perlu diambil untuk menjaga kualitas konten yang diakses oleh masyarakat.

“Itu mekanisme yang harus kita lakukan,” pungkas Usman.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fetty Anggrainidini
Perlindungan Anak di Jabar, Fetty Anggrainidini: Tanggung Jawab Kita Semua
Bocah tercebur di sumur
Bocah 3 Tahun di Sukabumi Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
Kasus perempuan tewas tanpa busana
Jasad Perempuan Tanpa Busana di Cianjur, Pelaku Pembunuhan Diringkus di Bekasi
hyundai kona hybrid
Hyundai Rilis Kona Hybrid, Baru Ada di Tetangga Indonesia
Slank
Soal Urusan Royalti, Slank: Kalau Kita Naruh di WAMI
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Christin Bersama Ratusan Kader Bekasi Peringati Bulan Bung Karno
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.