BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Bandung, Jawa Barat, diramaikan aktivitas niaga Pasar Pasisian Leuweung. Karena sukses, kegiatan ini akan diadopsi di provinsi lain.
Even Pasar Pasisian Leuweung menjadi ajang pamungkas tahun 2024 ini sekaligus penutup kegiatan yang membanggakan.
Plt Sekjen Kementerian Kehutanan Mahfudz MP menghadiri acara tersebut. Ia mengapresiasi kegiatan pasar yang kini menjadi model pemberdayaan ekonomi dan wisata.
Mahfudz mengatakan, konsep Pasar Pasisian Leuweung ini menggabungkan pasar fisik dengan digital.
“Ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang luar biasa, terutama melalui akses kelola kawasan hutan. Kami akan terus kembangkan di daerah lain,” kata Mahfudz, Minggu (22/12/2024).
Ia juga mengapresiasi 10 komoditas unggulan petani Jabar, seperti kopi, aren, dan mangga gincu yang mulai menembus pasar ekspor.
“Petani muda Jabar mulai bergerak, juga kombinasi pasar fisik dan digital. Ini contoh baik yang bisa kita tularkan ke daerah yang lain,” ungkapnya.
Pasar Pasisian Leuweung juga menawarkan berbagai daya tarik wisata, seperti rusa, Goa Jepang, dan program edukasi hutan.
Melalui sinergi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, konsep ini diharapkan dapat menjadi contoh pengembangan kawasan wisata berbasis ekonomi rakyat di berbagai wilayah.
“Kombinasi pasar dan pariwisata ini potensial untuk dikembangkan lebih luas, baik di Jawa maupun luar Jawa,” ujar Mahfudz.
BACA JUGA: Para Pedagang Pasar Tradisional di Kota Bandung Tolak Iuran Retribusi oleh Perumda Pasar Juara
Diterapkan di Provinsi Lain
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan, kegiatan pasar ini akan diterapkan di beberapa provinsi lain.
“Hasil dari rakyat untuk rakyat seperti ini semakin mendekatkan produk lokal kepada konsumen,” kata Bey.
Acara tersebut menghadirkan produk hasil hutan terbaik, kuliner UMKM, kerajinan unik, dan edukasi tentang hutan, yang menjadikannya tak sekadar pasar, tetapi juga sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bey mendorong pula ekspor produk unggulan, seperti teh yang sudah diekspor ke Singapura, melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
“Kami akan atur agar ekspornya lebih rutin, tidak dua minggu sekali, serta dapat langsung dari Bandara Kertajati,” tambahnya.
Lebih lanjut Bey menuturkan bahwa Pasar Pasisian Leuweung tak hanya menjadi pusat ekonomi rakyat, tetapi juga destinasi wisata.
“Setelah jalan pagi, masyarakat berkumpul menikmati kuliner khas daerah. Ini sangat baik sebagai tempat wisata dan interaksi sosial,” ujar Bey.
(Aak)