JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pasar kripto mayoritas mengalami penurunan seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) yang terus tersungkur, Kamis (8/8/2024).
CoinMarketCap mencatat, pasar kripto mayoritas turun dengan Bitcoin melemah 1,52% ke US$55.102,84 dan secara mingguan berada di zona merah 14,76%.
Ethereum berada di teritori negatif 4,76% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan ambruk 27,6%.
BNB terdepresiasi 1,43% secara harian dan dalam sepekan tersungkur 17,64%.
Berbeda halnya dengan XRP yang terbang 17,3% dalam 24 jam terakhir sementara dalam tujuh hari terakhir masih melemah 5,67%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,7% ke angka 2.055,96 Open interest terdepresiasi 0,58% di angka US$47,08 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 43 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, Harga Bitcoin (BTC) merosot setelah sempat melonjak pada hari Rabu pagi, seiring dengan penurunan saham-saham AS yang kehilangan kenaikan awal yang signifikan dan berbalik turun di pertengahan sore waktu AS.
Berbicara dengan CNBC pada Rabu, CEO JPMorgan, Jamie Dimon tidak begitu yakin bahwa Federal Reserve AS akan berhasil mengembalikan inflasi ke target 2% mereka. Yang membuatnya khawatir tentang inflasi adalah hal-hal seperti pengeluaran defisit, “remiliterisasi,” dan pergeseran menuju ekonomi hijau. Mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga Fed yang tampaknya akan segera terjadi, Dimon mengatakan kemungkinan besar akan terjadi, tetapi ia tidak mengharapkan dampak yang besar.
Lebih lanjut, mantan Presiden Federal Reserve Bank of New York, Bill Dudley, menyarankan bahwa Fed perlu segera memangkas suku bunga secara signifikan.
Ia mencatat bahwa kenaikan tajam dalam tingkat pengangguran baru-baru ini telah melewati ambang batas “aturan Sahm” (dinamai berdasarkan ekonom Claudia Sahm), yang menunjukkan kemungkinan pengangguran yang jauh lebih tinggi dan resesi AS yang akan datang.
“Kebijakan moneter saat ini ketat dan semakin ketat seiring dengan moderasinya inflasi harga dan upah,” lanjut Dudley. Ia berpendapat bahwa untuk mencapai suku bunga dana Fed yang netral saja diperlukan pemangkasan suku bunga setidaknya 150 basis poin, dan jika Fed perlu memasuki rentang akomodatif, mungkin diperlukan tambahan 100 basis poin pemangkasan suku bunga.
Ketika cut rate dengan jumlah besar benar-benar terjadi, hal ini tentu akan memberikan guncangan yang signifikan terhadap berbagai aset investasi termasuk pasar kripto.
Namun berbeda halnya dengan kripto lainnya, XRP (Ripple) justru melesat belasan persen setelah hakim yang menangani gugatan Ripple Labs/SEC mengeluarkan putusan akhir.
Melansir Crypto News, Hakim Torres baru saja memutuskan bahwa Ripple Labs, pencipta XRP, harus membayar denda sipil sebesar US$125 juta dan menghindari pelanggaran lebih lanjut terhadap undang-undang sekuritas, mengakhiri pertempuran yang hampir berlangsung selama empat tahun.
BACA JUGA: Bitcoin Sulap Negara Kecil Ini jadi Terkaya di Dunia
Hal itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan US$2 miliar yang diminta SEC. Pada tahun 2020, lembaga pengatur AS tersebut mengenakan denda pada Ripple Labs karena diduga menerbitkan XRP sebagai sekuritas.
Putusan akhir ini muncul setelah Hakim Torres pada musim panas lalu memutuskan bahwa XRP tidak serta merta dianggap sebagai sekuritas.
Ini adalah kabar besar bagi pasar XRP, sehingga terjadi pergerakan intraday lebih dari 20%.
(Dist)
