Para Pedagang Pasar Baru Bandung Gugat Pemkot dan Perumda Pasar

Penulis: Rizky

Para Pedagang Pasar Baru Bandung Gugat Pemkot
Beberapa Ruko di Pasar Baru Trade Center yang di Gembok oleh pengelola (Rizky Iman/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah pedagang di Pasar Baru Trade Center yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru Trade Center (Fokus Pasbar) melayangkan gugatan yang di tujukan kepada Wali Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara Kota Bandung berkenaan dengan beschikking atau keputusan pemerintah. Gugatan tersebut saat ini tengah berproses di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.

Ketua tim kuasa hukum Fokus Pasbar, Andi CH Hassan mengatakan, proses upaya hukum di PTUN Bandung sampai di pemeriksaan setempat. Majelis hakim melihat beberapa tempat berjualan di Pasar Baru Trade Center.

“Para hakim melihat kenyataan atas kondisi sebagaimana yang tertera dalam laporan, terjadi penutupan dan penyegelan tempat berjualan, bahkan perampasan barang jualan. Itu untuk kelanjutan sidang ke depan. Insyaallah, akan dilaksanakan pembuktian pada Kamis (11/7/2024),” kata Andi, Rabu (10/7/2024).

Para Pedagang Pasar Baru Bandung Gugat Pemkot
Bangunan Pasar Baru Trade Center yang belum diperbaiki (Rizky Iman/TM)

Selain itu, Andi juga menyampaian, objek sengketa dalam gugatan, yakni tindakan faktual Wali Kota Bandung selaku tergugat I, serta Surat Keputusan Direksi Perumda Pasar Juara Kota Bandung Nomor: 027/Kep.78-PERUMDA-PJ/2023 tertanggal 27 Desember 2023 tentang Penetapan Periodisasi Surat Pemakaian Tempat Berjualan (SPTB) Pasar Baru Trade Center.

Andi juga menambahkan, tergugat I tak menanggapi surat permohonan audiensi dari penggugat tertanggal 21 Oktober 2022 perihal Memperpanjang Hak Guna Pakai Toko atau Kios sampai Desember 2025, pemutihan sisa tunggakan tagihan service charge terkena dampak pandemi Covid-19 selama pengelolaan oleh Perumda Pasar Juara Kota Bandung.

Surat permohonan audiensi tersebut pun memuat tuntutan kepada Perumda Pasar Juara Kota Bandung agar terbuka secara transparan ihwal kerja sama dengan PT Dam Sawarga Maniloka Jaya (DSMJ) dan mengevaluasi pengelolaan pasar baru yang ‘menurut pedagang’ tak berjalan secara profesional dan tak cakap.

Perihal Surat Keputusan Direksi Perumda Pasar Juara Kota Bandung Nomor: 027/Kep.78-PERUMDA-PJ/2023 tertanggal 27 Desember 2023, Andi menyebut, pedagang tak bisa melakukan aktivitas usaha selama pandemi Covid-19. Apalagi, pada saat itu, tengah berlakunya Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Sebagai Bencana Nasional.

“Keppres tak membolehkan masyarakat beraktivitas. Dampaknya, pedagang tak bisa berjualan selama pandemi Covid-19. Berlandaskan hal itu, pedagang menginginkan relaksasi perpanjangan masa SPTB gratis untuk 2023-2025,” ucapnya.

Beriringan dengan objek sengketa dalam gugatan, Andi mengatakan, pihaknya meminta pemangku kebijakan melibatkan para pedagang.

“Terutama ihwal harga (SPTB). Itu permohonan kami kepada PTUN Bandung,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota tim kuasa hukum Fokus Pasbar, Donny Suwardi menambahkan, renovasi, revitalisasi, atau pembenahan Pasar Baru merupakan bagian perjanjian kerja sama (PKS) Pemkot Bandung melalui Perumda Pasar Juara Kota Bandung dengan pengelola. Berdasarkan perjanjian tersebut, semestinya revitalisasi itu rampung sebelum masa SPTB pedagang usai pada 2023. Bahkan, kata Donny, tak kunjung ada perbaikan pada sejumlah titik fasilitas Pasar Baru.

“Kenyataannya, molor. Belum kunjung ada pembangunan hingga saat ini. Saat ini, seluruh kebijakan ada di pengelola, diketahui Wali Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara Kota Bandung. Kebijakan berada di Wali Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara. Lantaran itu, kami menggugat Wali Kota Bandung dan Perumda Pasar Juara,” katanya.

BACA JUGA: 200 Ruko Pasar Baru Kota Bandung Digembok, Pedagangan Menjerit!

Sedangkan, Ketua Fokus Pasbar Kurnia mengungkapkan, gugatan merupakan kelanjutan upaya pedagang memperjuangkan haknya. Sebelum mengambil upaya hukum, pihaknya melakukan berbagai langkah selama dua tahun ini.

“Sudah memohon audiensi, bertemu dengan beberapa pemangku kebijakan, unjuk rasa. Namun, upaya-upaya itu masih mentok. Kami memutuskan mengambil upaya hukum dengan harapan beroleh kepastian dan berkekuatan (hukum),” ujarnya.

 

(Rizky Iman/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
diskon tol
Diskon Tarif Tol untuk 110 Juta Orang, Pemerintah Siapkan Anggaran
IMG-20250309-WA0146-3348867044
Magomed Ankalaev Geram, Sindir Alex Pereira yang Terus Menghindar
Head Over Heels
tvN Bocorkan Poster dan Sinopsis Drakor Head Over Heels
Hijab Gen Z
Viral! Gaya Hijab Gen Z Ini Tuai Hujatan
IMG_1596
Menteri PKP Minta Kantor BP2P Jawa II Jadi Percontohan Nasional
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar.

2

Polres Garut Tangkap Oknum Guru Ngaji, Diduga Cabuli 10 Anak di Cikajang

3

LPA Jabar Soroti Kebijakan Anak Sekolah Masuk jam 6 Pagi

4

Gunung Tangkuban Parahu Mengalami Peningkatan Aktivitas Gempa Vulkanik

5

Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis UMKM
Headline
Tunjangan Guru Madrasah Cair Sebelum Lebaran
Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB
Max-Verstappen-200-Grand-Prix-1187694081
Verstappen di Ujung Tanduk, Dihantui Regulasi Penalti Larangan Balapan
gunung tangkuban perahu
Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Masyarakat Diminta Jangan Panik
Satgas Antipremanisme, Farhan: Cicendo Termasuk Wilayah Beling
Soal Covid-19, Wali Kota Bandung: Sejauh Ini Terkendali

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.