Panen Hujatan Usai Sebut ‘Jokowi Memenuhi Syarat Nabi’, Dedy PSI Klarifikasi

Penulis: Saepul

dedy jokowi nabi
(X/Dedy)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedy Nur Palakka menghadapi hujatan netizen, buntut viralnya cuitan media sosial pribadinya soal Jokowi memenuhi syarat disebut ‘Nabi’.

Ia pun mengklarifikasi, terkait cuitan tersebut. Adapun menurut Dedy, pernyataan itu sebagai bantahan soal Jokowi layak disebut Nabi kepada akun @jhonsitorus_19.

Pada penjelasannya, ia mengklaim, Deddy Nur Palakka mengucapkan terima kasih tanggapan dan masukan dari Jhon Sitorus.

“Kritik seperti ini penting agar diskusi tidak jatuh ke euforia atau miskomunikasi yang berlarut. Namun izinkan saya meluruskan beberapa hal agar perdebatan ini tetap berada di jalur fakta, logika, dan refleksi publik yang sehat,” ujar Dedy.

Ia lalu menuturkan tentang Socrates , Buddha, Marx dan ‘Gelar Nabi’. Ia membenarkan secara historis formal, tetapi tidak ada dokumen resmi yang menyebut Socrates sebagai ‘Nabi Akal Budi’ atau Buddha ‘Nabi Kesadaran’  atau Marx sebagai ‘ Nabi Revolusi’.

BACA JUGA:

Debat Panas Penasihat Kapolri dan Roy Suryo Cs soal Ijazah Palsu Jokowi

Vlog Jokowi Puji Raja Ampat Viral Lagi, Golkar Sebut Menteri Beri Izin Tambang!

Secara literatur filsafat dan kritik budaya modern, metafora itu digunakan secara luas untuk menceritakan bahwa mereka adalah pembawa pesan besar yang mengguncang zamannya.

Lantas, Dedy memberikan contoh, Slavoj iek menyebut Marx sebagai “the last prophet of modernity.” Dalam kajian postmodern, banyak teks menyebut Socrates sebagai the prophet of ethical doubt.

Bahkan dalam literatur akademik, istilah ‘prohetic voice’ sering digunakan bagi tokoh-tokoh yang membawa pencerahan di luar agama.

“Jadi, istilah “Nabi” di sini adalah kiasan intelektual, bukan klaim teologis, catat dengan tinta besar ini bukan klaim teologis,” katanya.

Secara tegas, Dedy pun menyatakan, bahwa Jokowi bukan Nabi pengertian dalam wahyu, melainkan

“penunjuk jalan dalam krisis politik dan moral publik.”

(Saepul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Sesar Lembang
Sejarah Sesar Lembang, Ancaman Tersembunyi Dibalik Keindahan
Thariq Halilintar
Thariq Halilintar Dikaruniai Putra Pertama, Ini Arti Namanya!
gaji hakim
Gaji Sudah Naik, Hakim Harus Kerja dengan Moralitas!
Mancini
Roberto Mancini Akui Ingin Kembali Tangani Timnas Italia
WhatsApp Image 2025-06-13 at 16.36
Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Hongkong AVC Women’s Nations Cup 2025 Selain Yalla Shoot

3

Akhmad Marjuki Lakukan Aksi Nyata di Tengah Bencana Cimanggung

4

Quantum AI dan Perang Data: Dunia Dikuasai Algoritma Bagaimana dengan Manusia?

5

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia
Headline
guru sekolah rakyat
Pemerintah Butuh 1.554 Guru Sekolah Rakyat, Bakal Diangkat Jadi ASN!
BSU 2025-4
BSU 2025 Kapan Cair? Ini Bocoran Waktunya!
Dana Hibah Diselewengkan, Empat Orang Ditetapkan Tersangka
Dana Hibah Diselewengkan, Empat Orang Ditetapkan jadi Tersangka
BSU 2025-3
Ini Notifikasi Tanda Mendapatkan BSU 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.