BANDUNG, TEROPONGEDIA.ID — Gelandang Persib Bandung, Tyronne del Pino menilai gelar Ballon d’Or yang didapat Rodri menjadi bukti akan vitalnya peran pemain gelandang dalam sepakbola. Tyronne del Pino mengungkapkan bahwa peran gelandang seringkali terlupakan oleh pemain di posisi lainnya.
Seperti dalam peraihan gelar Ballon d’Or dalam beberapa tahun ke belakang, terakhir kali pemain gelandang yang meraih gelar tersebut pada tahun 2018 untuk Luka Modric. Bahkan jauh sebelumnya, Kaka menjadi gelandang pemenang Ballon d’Or di tahun 2008.
Dalam medio 2019 hingga 2023, Ballon d’Or sangat dekat dengan pemain depan. Bahkan dari medio 2009 hingga 2017, hanya didominasi dua penyerang fenomenal, yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Tyronne menjelaskan gelar yang didapat Rodri ini seakan menjadi kemenangan bagi sepakbola dunia karena memunculkan sosok gelandang bertahan di dalamnya. Meski di sisi lain pemberian penghargaan itu menuai pro dan kontra, namun ini perlu dihormati karena diterapkannya sistem voting.
“Saya rasa dia layak untuk Ballon d’Or dan juga pemain-pemain lainnya, sebagai contoh Vinicius Junior, tapi dalam hal ini mayoritas voters memilih Rodri. Karena itu dia layak untuk menang dan saya sangat senang karena seorang gelandang yang memenangi trofi ini,” buka Tyronne kepada awak media.
Lanjut Tyronne, sebenarnya ada banyak gelandang potensial asal Spanyol yang sangat layak mendapatkan gelar tersebut dalam beberapa tahun ke belakang. Akan tetapi, selalu ada sosok pemain depan yang akhirnya muncul dan menjadi peraih gelar Ballon d’Or.
“Karena terkadang figur seorang gelandang kurang begitu dihargai. Dan banyak pemain Spanyol lain yang berposisi gelandang di masa lalu sebenarnya pantas dikaruniai penghargaan ini tapi tidak pernah menerimanya seperti Xavi dan Iniesta,” terang gelandang asal Spanyol itu.
BACA JUGA: Rodri Raih Trofi Ballon d’Or 2024, Vinicius Junior Posisi Kedua
Dengan penghargaan ini Tyronne melanjutkan, sepakbola dunia menjadi semakin berimbang. Sebab dalam pengamatannya, sepakbola bukanlah hanya soal mencetak gol ke gawang saja, melainkan adanya komando dari sektor tengah yang bisa mengatur jalannya skema permainan.
“Jadi bagi saya ini adalah kemenangan bagi sepakbola dan untuk figur seorang gelandang.” tutupnya.
(RF/Usk)