On Lee: Startup Perlu AI Meskipun Tidak Digunakan di Inti Bisnis

Penulis: Budi

on lee
(web)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID : Investor dan pemimpin teknologi dari GDP Venture, On Lee dan Antonny Liem, mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang teknologi kecerdasan buatan (AI) sangat penting bagi perusahaan rintisan di Indonesia meskipun tidak memanfaatkannya di inti bisnisnya.

Hal ini disampaikan dalam sebuah diskusi di Jakarta pada hari Rabu (15/3/2023).

Menurut On Lee, pemahaman tentang AI akan menunjukkan bahwa perusahaan rintisan tidak mengabaikan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia. Meskipun tidak semua startup harus menggunakan AI, On Lee meminta para pendirinya untuk memberikan alasan yang masuk akal jika mereka tidak memanfaatkannya di bisnis mereka.

“Kalau saya bilang, nggak semua (startup) itu harus pakai AI. Tapi yang saya minta dari founder-nya, kalau dia nggak pakai AI, saya mau tahu, kenapa?” kata On Lee di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Sementara itu, Antonny menambahkan bahwa teknologi baru, termasuk AI dan blockchain, adalah hal fundamental yang membawa perubahan pada kebiasaan manusia di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan rintisan harus memahami perkembangan teknologi ini agar strategi bisnis yang dibuat tidak salah kaprah.

“Artinya apa? Meskipun company-mu mungkin tidak akan dan tidak perlu pakai AI, tapi kamu harus mengerti dan tahu one is happening. Kalau nggak, kamu sulit,” kata Antonny.

“Contoh, anda bikin bisnis tapi nggak tahu ternyata itu replaceable nantinya, bisnisnya bukan orangnya, oleh AI. Berarti kan dengan cepat sekali bisnis ini bisa gone, jadi ga bisa di-ignore (tentang AI),” lanjut dia.

BACA JUGA: Ai Bawa Potensi Sekaligus Ancaman Serius bagi Bisnis di Indonesia

On Lee juga menegaskan bahwa AI tidak menggantikan pekerjaan manusia sepenuhnya. Sebaliknya, kehadirannya dapat memperkuat dan mendukung kemampuan pekerja yang sudah mengandalkan teknologi. Namun, jika pekerja tidak memanfaatkan teknologi, AI dapat menggantikan pekerjaan manusia tersebut.

Dalam diskusi ini, juga disebutkan bahwa AI dalam beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan di lahan bisnis yang lebih “seksi”. Meski begitu, investor masih memantau pergerakan potensi bisnis terkait AI. Bagi Antonny pribadi, perusahaan yang memahami dan mampu memanfaatkan AI akan jauh lebih menarik dari sudut pandang investor.

Kesimpulannya, pemahaman tentang teknologi AI penting bagi perusahaan rintisan meskipun tidak memanfaatkannya di inti bisnisnya. Hal ini untuk menghindari kesalahan strategi bisnis dan menunjukkan bahwa perusahaan rintisan tidak mengabaikan perkembangan teknologi.

Human with technologynot only AI, any technology, itu bakal replace human yang nggak pakai teknologi,” kata dia.

“Artinya kita mesti update, kita punya skill dengan the latest technology to help to do our job,” pungkasnya.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.